Rabu, 27 Oktober 2021

[Bibliostation] Perahu Pustaka Pattingalloang

 


Setelah menilik Author of the Month dan Booklicious, Penefiers pasti sudah tahu tentang tema bulan ini. Yup, jelajah kali ini kita menuju Oseania, wilayah yang penuh pulau-pulau kecil dan berada di Samudra Pasifik. Hal ini mirip Indonesia yang merupakan negara kepulauan. Namun, jarak antarpulau yang jauh dan lautan yang luas malah bisa menjadi faktor penghambat pembangunan yang tidak merata. Salah satu bagian yang terhambat adalah kemudahan mengakses buku bagi saudara-saudara yang jauh dari pusat kota. Atas keprihatinan itu, beberapa orang berinisiatif membawakan buku bacaan dengan perahu. Maka, muncullah Perahu Pustaka, sebuah perpustakaan terapung yang mengarungi lautan. 


SEKILAS:

Berdasarkan pelaporan BBC, di Sulawesi Barat, banyak lebih dari 10% penduduk dewasa tidak bisa membaca dan buku-buku yang tersedia bagi mereka kebanyakan kitab suci. Hal ini tentu sangat memprihatinkan.

Pada Maret 2015, Nirwan Ahmad Arsuka, seorang budayawan pun mencetuskan ide Perahu Pustaka bersama tiga temannya yang dipercaya mampu menggerakkan misi panjang ini. Mereka adalah Muhammad Ridwan Alimuddin, peneliti kelautan dan mantan wartawan lokal; Kamaruddin Azis (Daeng Nuntung), mantan Ketua Ikatan Sarjana Kelautan Universitas Hasanuddin; dan Anwar Jimpe Rahman, pegiat Kampung Buku Makassar. Perahu Pustaka mereka ini dinamakan Perahu Pustaka Pattingalloang yang berasal dari nama tokoh intelektual dan seorang perdana menteri dari Kerajaan Gowa Tallo pada abad ke-17.




Sejak Agustus 2015, mereka menggunakan perahu tradisional ba’go untuk mengangkut beragam buku kepada anak-anak di pelosok. Kehadiran Perahu Pustaka ini membawa bacaan yang lebih beragam bagi anak-anak di Sulawesi Barat. Raut penasaran dan bahagia menghiasi wajah anak-anak. Kesempatan menyentuh buku yang lebih beragam telah menjadi pengalaman yang sangat berarti. Kalau ada kesempatan, Penfi pun ingin coba baca di atas perahu ini.

 

Selain Perahu Pustaka, ternyata Muhammad Ridwan Alimuddin sudah membentuk Nusa Pustaka, sebuah perpustakaan tetap di kampungnya, di Pambusuang, Mandar, pesisir pantai Sulawesi Barat. Ridwan bahkan menggagas Becak dan Motor Pustaka di Mandar. Dia punya sepeda motor dan becak sebagai sarana pengiriman buku jalur darat. Dia juga punya ATV (sepeda motor roda empat) untuk menjangkau wilayah terpencil, bahkan beberapa desa harus melewati sungai dengan menaiki rakit bambu.

 

Ridwan juga membawa buku-buku dari perpustakaan tetapnya kepada anak-anak di Sulawesi Selatan, Tengah, dan Barat melalui Perahu Pustaka. Biasanya, ketika mencapai komunitas tertentu, Alimuddin akan menggelar tikar dan buku-bukunya, kemudian warga yang penasaran akan menghentikan aktivitas mereka dan menghampiri.




Bertepatan dengan peringatan Hari Buku Internasional pada 23 April 2016, Perahu Pustaka ini mengarungi tiga perairan, yaitu Selat Makassar, Laut Flores, dan Teluk Bone. Perahu berlabuh selama dua hingga tiga hari dan menggelar buku-buku bacaan di dermaga maupun di tepi pantai. Luar biasa ya, Penefiers….

Kemudian di Agustus 2016, bekat donasi teman Ridwan, Perahu Pustaka II yang dinamai Perahu Membacaku pun dibuat. Berhubung perahu ini lebih kecil, maka perahu ini pun beroperasi untuk jarak dekat di pesisir Teluk Manda.

 


Pada tahun 2017, Perahu Pustaka lain bernama Colliq Pujie pun diluncurkan dalam acara Makassar International Writers Festival 2017 menyusul kakaknya, Perahu Pustaka Pattingalloang yang diluncurkan di Makassar International Writers Festival 2015.

 

Selain Perahu Pustaka di Sulawesi, sebenarnya juga ada perahu pustaka lain, seperti yang dicetuskan oleh ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak di Lampung. Apakah Penefiers tahu tentang Perahu Pustaka lain atau malah pernah mengunjungi salah satunya? Boleh dong tinggalkan di komentar….

Terakhir, Penfi ingin mengucapkan terima kasih atas sumbangsih saudara-saudara yang telah menghiasi hidup anak-anak di daerah terpensil dengan bacaan baru. Perahu-Perahu Pustaka ini telah membawa dunia yang baru bagi anak-anak itu. Bukankah kita sepakat bila buku adalah jendela dunia?

Perjalanan dalam meningkatkan literasi anak bangsa masih panjang. Semoga para inisiator mendapat lebih banyak bantuan dari berbagai pihak dalam menjalankan Perahu Pustaka. Bila Penefiers kebetulan mengunjugi daerah-daerah di atas dan bertemu Perahu Pustaka, jangan lupa singgah sebentar ya….


LOKASI DAN JAM OPERASIONAL:

Beragam

 

BIAYA:

Gratis

 

 

SUMBER DATA:

1.      http://ridwanmandar.blogspot.com/2015/08/mengenal-perahu-pustaka-pattingalloang.html

2.      https://www.bbc.com/indonesia/vert-tra-37847425

3.      https://regional.kompas.com/read/2017/05/02/21202801/kisah.perahu.pustaka.jelajahi.pesisir.sulawesi.agar.anak-anak.bisa.membaca?page=all

4.      https://ilovelife.co.id/blog/muhammad-ridwan-alimuddin-nakhoda-perahu-pustaka/

5.      https://news.detik.com/berita/d-3707623/perahu-pustaka-menebar-virus-baca-di-selat-sunda

6.      https://www.dewimagazine.com/news-art/perahu-pustaka-pattingalloang-perpustakaan-terapung-di-sulawesi-barat-dari-ridwan-alimuddin

7.      https://www.hipwee.com/feature/secercah-harapan-bagi-budaya-literasi-yang-makin-terkikis-di-indonesia-inilah-kisah-perahu-pustaka/

8.      https://destinasian.co.id/ekspedisi-perpustakaan-terapung/


[Booklicious] Berlabuh ke Samudra Pasifik

 


Apa kabar, Penefiers! Kali ini kita berlabuh di benua yang berada di Samudera Pasifik dan di sana penuh kumpulan pulau-pulau kecil yang masing-masing punya pemandangan mengagumkan. Terdengar seperti Indonesia, bukan? Namun, tempat yang kita datangi ini bukan Indonesia, melainkan Oseania, yang terdiri dari Australasia, Polynesia, Micronesia, dan Melanesia. Selama ini kita memang terpapar buku-buku Amerika dan Eropa, tapi tahukah kamu kalau di Oseania juga ada novel fantasi yang tidak kalah seru bahkan Penefiers juga mungkin pernah membaca atau mendengar judulnya. Kali ini Penfi akan merekomendasikan novel fantasi dari perwakilan Australasia.

SERI NEVERMOOR

oleh Jessica Townsend

 

Penefiers yang sudah baca Author of the Month Oktober pasti tahu seri ini. Nevermoor adalah buku debut Jessica Townsend yang mendapat sambutan sangat baik di berbagai negara termasuk Indonesia. Penefiers sudah bisa mendapatkan edisi Indonesia yang diterbitkan Noura Book, lho! Saat ini sudah ada tiga buku, tapi seri ni akan berlanjut hingga buku keenam, bahkan Jessica Townsend berniat menulisnya hingga sembilan buku. Tentang apakah seri ini?





 

Di buku pertama, Morrigan Crow tahu dia akan mati saat berusia 12 tahun, tepat hari Eventide. Dia dituduh sebagai penyebab berbagai kesialan di kotanya, kematian, cuaca buruk, sampai makanan basi. Namun, ternyata Eventide datang lebih cepat, dan yang datang menjemputnya bukan Maut, melainkan Jupiter North. Morrigan dibawa lari ke kota rahasia, Nevermoor, tapi dia belum aman. Untuk tetap tinggal di sana, dia harus menjadi anggota Wundrous Society, yang hanya menerima sembilan dari ratusan anak berbakat. Bagaimana cara Morrigan bersaing dan bertahan hidup? Bagaimana cara dia melepas kutukan Eventide?

 

 

SERI DELTORA QUEST

oleh Emily Rodda

 


Seri asli Deltora Quest ini terdiri dari delapan buku dan kemudian dikembangkan beberapa seri lanjutan atau spin-off. Penulisnya adalah kebangsaan Australia bernama Jennifer Rowe yang memakai nama pena Emily Rodda.

Deltora Quest sendiri mengenai perjalanan Lief, yang pada ulang tahun keenam belas harus bisa mencari Belt of Deltora. Belt of Deltora ini terdiri dari tujuh permata yang masing-masing memiliki kekuatan spesial dan disembunyikan di tempat berbahaya di Deltora. Lief juga dibantu oleh beberapa teman seperti, Barda dan Jasmine dalam menjalankan misi tersebut.

Penefiers tahukah kalau seri ini pernah diterbitkan oleh Elex Media Komputindo pada tahun 2002 silam? Ada 8 buku yang sudah diterbitkan saat itu. Wah, ternyata sudah lama ya….

 

 

SERI THE LOCKED TOMB

oleh Tamsyn Muir

 




 

Adakah ada Penefiers yang tahu tentang seri ini?

Seri dewasa muda ini ditulis oleh Tamsyn Muir, penulis asal Selandia Baru. Seri ini merupakan gabungan fantasi, fiksi ilmiah, dan gothic yang telah masuk ke berbagai nominasi penghargaan buku seperti Nebula Award, World Fantasy Award, dan Hugo Award.

The Locked Tomb berlatar di sebuah kerajaan luar angkasa yang terdiri dari sembilan planet. Masing-masing planet mempraktikkan sihir yang berbeda.

Saat ini The Locked Tomb sudah terbit dua buku dan masih ada dua buku lagi yang menyusul diterbitkan. Sayangnya di Indonesia belum ada penerbit yang berani mengambil buku ini, lho! Menurut Penfi, kemungkinan diterjemahkan juga sangat rendah sih…. Jadi, Penefiers yang tertarik bisa cari versi Ingrris-nya dulu deh….


Kira-kira, masih novel fantasi asal Australia dan New Zealand lain yang pernah dibaca Penefiers-kah? Jangan lupa tinggalkan komentar jika kamu ada rekomendasi kepada teman-teman lain. Sampai ketemu lagi di Booklicious bulan depan!


[AotM] Penulis Fantasi dari Australia: Jessica Townsend

Halo, Penefiers! Apakah di antara kalian sudah ada yang baca seri Nevermoor karya Jessica Townsend? Ternyata Jessica Townsend adalah penulis asal Australia, lho. Bulan ini pun kita akan jelajah benua Australia dan Selandia Baru. Jadi bagaimana kalau kita menilik sekilas profil penulis yang sedang populer ini? 



TENTANG PENULIS:

Jessica Townsend dikenal melalui Nevermoor: The Trials of Morrigan Crow pada 2017. Karya debut penulis kelahiran 18 April 1985 di Queensland ini menjadi buku laris di beberapa wilayah, bahkan di Indonesia pun, tiga buku seri Nevermoor sudah diterjemahkan, lho! Penefiers yang ingin tahu lebih banyak tentang seri ini bisa kunjungi Booklicious Oktober ya….


Jessica Townsend sudah mulai menulis cerita sejak usianya masih 7 tahun. Cerita itu bahkan berkesempatan dipublikasikan di nawala perpustakaan lokal. Cerita Nervermoor sudah mulai ditulis setelah dia tamat SMA. Sebelum Nevermoor benar-benar selesai ditulis, dia melanglang di berbagai bidang. Sejak usia 22 tahun, dia berpindah-pindah antara Queensland dan London selama 10 tahun. Berkat kesuksesan Nevermoor, dia akhirnya bisa menjadi penulis purnawaktu.



Pada tahun 2016, dia menandatangani kontrak tiga buku Nevermoor dengan salah satu penerbit. Kontrak tersebut diperpanjang dengan tambahan tiga buku Nevermoor. Wow!

Penfi tidak perlu takut deh kalau Nevermoor akan tamat dalam trilogi. Setidaknya sudah ada enam buku Nevermoor yang akan menyapa kalian. Mari berharap saja semuanya akan diterbitkan di Indonesia. Omong-omong, Jessica Townsend bahkan berniat menulis hingga sembian buku.

Seri debutnya benar-benar sukses. Seri ini sudah diterjemahkan di berbagai negara dan hak adaptasi film juga sudah dibeli oleh Fox, lho!

Bagaimana? Penefiers masa masih belum tertarik untuk baca buku Jessica Townsend?


BUAH PENA:

 

Seri Nevermoor:

·        Nevermoor: The Trials of Morrigan Crow (2017) – Noura Books (2017)

·        Wundersmith The Calling of Morrigan Crow (2018) – Noura Books (2018)

·        Hollowpox: The Hunt for Morrigan Crow (2020) – Noura Books (2020)

·        Silverborn: The Mystery of Morrigan Crow (2022)

·        Nevermoor #5 (???)

·        Nevermoor #6 (???)

 

Kumpulan Cerita Pendek:

·        Shark Puncher (2020)

PENGHARGAAN:

·        Aurealis Award for Best Children’s Fiction (2018) – Nevermoor

·        Waterstones Children’s Book Prize for Younger Fiction (2018) – Nevermoor

·        ABIA Book of the Year (2018) – Nevermoor

·        Indie Book Awards for Book of the Year (2018) – Nevermoor

·        Matt Richell Award for New Writer of the Year (2018)

DAPAT DITEMUI DI:

Twitter           : @digressica

Instagram       : @digressica


SUMBER DATA:

1.    https://en.wikipedia.org/wiki/Jessica_Townsend

2.    https://www.hachette.com.au/jessica-townsend/

3.    https://nevermoor.fandom.com/wiki/Jessica_Townsend