Tampilkan postingan dengan label Amerika. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Amerika. Tampilkan semua postingan

Kamis, 30 September 2021

[Booklicious] Amerika Selatan, Daratan Magical Realism

Halo, Penefiers! Masih ingatkah, kita berkenalan dengan Prisca Primasari di Author of the Month Agustus? Kak Prisca sekarang sedang mendalami genre magical realism. Genre yang unik ini paling awal berasal dari Amerika Selatan, lho! Daratan ini telah melahirkan banyak penulis besar yang menghasilkan karya hebat bukan hanya dalam genre magic realism. Dalam Booklicious kali ini, Penfi mau rekomendasikan buku-buku keren untuk berbagai usia.




ONE HUNDRED YEARS OF SOLITUDE

oleh Gabriel Garcia Márquez

Ketika membahas karya dari penulis Amerika Selatan (Amerika Latin) atau bergenre magical reaslim, buku ini selalu ada di rekomendasi teratas. Pertama kali terbit pada 1967, buku ini menjadi salah satu karya tersohor Gabriel Garcia Márquez, seorang penulis asal Kolombia. Buku ini memenangkan berbagai penghargaan dan pujian sebagai sastra dunia yang berpengaruh. Gabriel Garcia Márquez sendiri penah mendapat hadiah Nobel bidang sastra pada tahun 1982.

One Hundred Years of Solitude menceritakan kisah tujuh generasi keluarga Buendia di sebuah kota bernama Macondo. Memang banyak tokoh dan jalan ceritanya rumit, tapi banyak nilai-nilai atau filosofi kehidupan yang bersemayam dalam karya hebat ini. Wow!


WOVEN IN MOONLIGHT

oleh Isabel Ibañez

 


Woven in Moonlight adalah buku karya Isabel Ibañez yang terinspirasi dari perpolitikan dan budaya Bolivia, Amerika Selatan. Ceritanya tentang Atoc, yang memakai sihir untuk merebut takhta La Ciudad dari keluarga Illustrian dan seorang pengganti Condesa bernama Ximena harus memainkan perannya dengan baik untuk melindungi darah kerajaan sedangkan Condesa yang asli sedang bersembunyi karena pergolakan politik tersebut. Nah, bagaimanakah Ximena mampu bertahan di situasi ganas ini? Apakah takhta yang hilang bisa direbut kembali?  

Buku ini punya buku pendamping berjudul Written in Starlight. Buku ini bercerita tentang Condesa Catalina kehilangan takhta Inkasisa dan dibuang ke Hutan Yanu. Bagaimanakah Catalina bertahan hidup tanpa kerajaan dan kepercayaan rakyatnya?


Kedua buku ini seperti angin segar bagi fantasi remaja muda karena mengangkat budaya Bolivia yang jarang kita tahu. Kira-kira, apakah buku ini akan diterbitkan di Indonesia?

 

 

THE STORY OF A SEAGULL AND THE CAT WHO TAUGHT HER TO FLY

oleh Luis Sepúlveda


Sesuai judul bukunya, buku ini adalah kisah tentang seekor camar dan kucing yang mengajarinya terbang. Memang terdengar seperti kisah anak-anak, tapi di dalamnya banyak nilai yang dapat dipetik oleh orang dewasa juga. Buku ini adalah tentang persahabatan, kesetiaan untuk menepati janji, dan renungan atas perbuatan manusia terhadap lingkungan.

Zorbas, seekor kucing yang asyik berjemur di balkon rumah, tiba-tiba mendapati seekor camar yang terjatuh akibat sayapnya penuh minyak lengket tumpahan kapal tanker. Sebelum meninggal, camar itu bertelur dan meminta Zorbas berjanji untuk merawat dan mengajari anaknya terbang setelah menetas. Zorbas yang pantang melanggar janji pun memulai petualangan hebat bersama kawan-kawannya dalam misi yang mustahil ini.

Penulis buku ini, Luis Sepúlveda juga menjadi Author of the Month September, lho! Jadi, jangan kunjungi juga ya...


Nah, apakah Penefiers tertarik pada rekomendasi kali ini? Apakah ada fantasi Amerika Latin yang kalian ketahui? Jangan lupa berbagi di komentar ya! Sampai ketemu lagi di Booklicious bulan depan!


[AotM] Luis Sepúlveda, Sosok di Balik Kisah Camar dari Chili

 

Apa kabar, Penefiers! Tidak terasa sudah hampir dua tahun sejak pandemi melanda seluruh dunia. Dalam masa yang tidak sulit ini, banyak penulis-penulis hebat yang meninggalkan kita. Salah satunya adalah penulis asal Chili yaitu Luis Sepúlveda. Karya-karya beliau ada yang sudah tersedia dalam bahasa Indonesia, lho! Salah satunya menjadi rekomendasi di Booklicious September. Yuk, langsung kita simak sekilas profil penulis dari Amerika Selatan ini!


TENTANG PENULIS:

Nama Luis Sepúlveda menjadi kebanggaan tersendiri bagi Chili. Penulis kelahiran 4 Oktober 1949 ini telah berkeliling Chili dan negara-negara tetangga seperti Peru, Bolivia, Argentina, dan Uruguay sejak usia 14 tahun. Luis dan ayahnya sama-sama adalah militan komunis Chili. Setelah menghabiskan masa sekolah di Santiago, dia melanjutkan pendidikan teater di National University di Chili. Pada tahun 1969, beliau mendapat beasiswa selama lima tahun di Moscow University. Mungkin karena kesukaannya mengunjungi berbagai tempat, Luis Sepúlveda juga mempelajari berbagai berbahasa, bukan hanya bahasa Spanyol dan Inggris, tapi juga bahasa Perancis dan Italia.

 



Hidup Luis Sepúlveda tidak mudah ketika berurusan dengan politik. Dia sempat dipenjara selama dua setengah tahun akibat gerakan anti rezim dan aktivis garis kerasnya. Meskipun akhirnya dibebaskan, namun dia tetap menjadi tahanan rumah. Dalam masa-masa itu, dia menekuni hobi membaca dan menulisnya. Jurnalis menjadi karir yang cocok baginya untuk melampiaskan kegemaran menulis. Dari seorang aktivis politik kemudian menjadi pejuang kebebasan dan lingkungan, hidup beliau dipenuhi tantangan, ancaman, dan pelarian.

Semua itu tidak memupuskan semangatnya dalam berkarya. Dia menjadi jurnalis, penulis buku anak, naskah film, dan bahkan sutradara. Buku-bukunya kini dinikmati sebagai sastra dunia. Salah satu penerbit lokal Indonesia, Marjin Kiri telah memperkenalkan dua karya beliau ke dalam bahasa Indonesia, yaitu Kisah Seekor Camar dan Kucing yang Mengajarinya Terbang dan Pak Tua yang Membaca Kisah Cinta.

 




Namun, sayangnya Luis Sepúlveda terjangkit Covid-19 setelah pulang dari festival sastra Correntes d’Escritas in Povoa de Varzim di Portugal. Beliau menghembuskan napas terakhir pada 16 April 2020.

Walau demikian, Luis Sepúlveda telah meninggalkan banyak karya bagus untuk dinikmati orang-orang di dunia. Buku-bukunya selalu menjadi sumber kekuatan bagi pembaca untuk terus melanjutkan hidup seberapa pelik kehidupan itu, serta menjadi lebih baik dan berguna bagi sesama manusia dan lingkungan. Semoga lebih banyak karya-karya beliau yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.





BUAH PENA:

 

Novel:

·        Chronicle of Pedro Nobody (1969)

·        Fear, Life, Death, and other Hallucinations (1986)

·        Travel Log (1987)

·        The World at the End of the World (1989)

·        The Old Man Who Read Love Stories (1989) – Marjin Kiri (2017)

·        The Lost Frontier (1994)

·        The Name of a Bullfighter (1994)

·        Patagonia Express (1995)

·        The Diary of a Sentimental Killer (1996)

·        The Story of a Seagull and the Cat Who Taught Her to Fly (1996) – Marjin Kiri (2020)

·        Historia Marginales (2000)

·        Hot Line (2002)

·        The Shadow of What We Were (2009)

·        The Story of a Snail Who Discovered the Importance of Being Slow (2013)

·        The Story of a Dog Taught Loyal to a Child (2014)

·        The Story of a White Whale Told by Herelf (2018)


PENGHARGAAN:

·        Tigre Juan Award (1988) – The Old Man Who Read Love Stories

·        Premio Primavera de Novela (2009) – The Shadow of What We Were


SUMBER DATA:

1.    https://en.wikipedia.org/wiki/Luis_ Sepúlveda

2. https://marjinkiri.com/novelis-perantauan-wawancara-luis-sepulveda-dengan-bernard-magnier/

https://sastra-indonesia.com/tag/luis-sepulveda/

Rabu, 30 Juni 2021

[Booklicious] Mitologi dari Amerika Utara



Masih dalam rangkaian Jelajah Buku bersama PNFI. Selama ini kita sudah menjelajahi benua Eropa dan Afrika. Kali ini, kita mencapai Amerika bagian Utara. Ketika berbicara Amerika Utara, sebagian pasti bertanya-tanya lokasinya di mana. Nah, kalau begitu tolong buka peta Penefiers! Hehehe….

Amerika Utara juga tidak kalah seru dari benua lain. Bagi yang tahu, akan terlintas peradaban dan mitologi Mesoamerika, seperti Inca, Maya, dan lainnya. Kebetulan Penfi mau rekomendasikan buku yang berlatar mitologi di atas. Yuk, langsung cek saja!


THE STORM RUNNER TRILOGY

oleh J. C. Cervantes

Trilogi ini merupakan bagian dari Rick Riordan Presents yang diterbitkan pada 2018 silam. Kemudian diikuti oleh sekuel berjudul The Fire Keeper pada tahun 2019 dan The Shadow Crosser pada tahun 2020.




Zane Obispo selalu suka menjelajahi gunung yang sedang tidak aktif di dekat rumahnya di Nex Mexico. Walau mendaki gunung sangat sulit ditambah kondisinya yang pincang, dia justru lebih memilih tantangan ini dibandingkan ke sekolah dan mendapat ejekan dari teman-teman. Suatu hari, seorang gadis baru bernama Brooks memberitahukan bahwa dia ditakdirkan untuk melepaskan dewa jahat dari artefak Maya yang mengurungnya. Sejak saat itu, hidup Zane tidak lagi sama. Bersama Brooks dan Rosie, anjing kesayangannya, mereka akan mengejutkan kita dengan petualangan menyelamatkan dunianya.

Cerita berlatar mitologi Maya ini mendapat sambutan yang baik dari pembaca lho! Sebentar lagi Penefiers juga bica mencicipi versi Indonesia yang akan diterbitkan oleh Mizan Fantasi. Selain menulis cerita belatar mitologi Maya, J. C. Cervantes juga menulis buku lain yang tidak kalah seru, berjudul Throne of Sand, mengusung mitologi Aztec. Tokoh utamanya adalah Ren Santiago yang muncul di The Fire Keeper. Wah, menarik, nih!


RACE TO THE SUN

oleh Rebecca Roanhorse


Satu lagi dari Rick Riordan Presents, berjudul Race to the Sun. Ini nih yang Penfi suka dari Rick Riordan Presents. Kita akan diperkenalkan pada mitologi yang jarang kita tahu. Seperti Race of the Sun ini, kita akan mengenal mitologi. Navajo adalah kelompok suku asli Amerika yang ada di sebelah Barat Daya Amerika Serikat. Novel ini terbit pada Januari 2020 dan langsung tamat, tapi siapa tahu suatu saat akan muncul sekuel. Hehehe....

Nizhoni Begay menyebut dirinya mampu mendeteksi monster. Suatu hari, dia mencurigai atasan ayahnya adalah monster. Ketika ayahnya menghilang, dia semakin yakin sedang berhadapan dengan sosok yang mengerikan. Bersama adiknya, Mac, dan teman baiknya, Davery mereka akan memulai misi penyelamatan yang mendebarkan.

Kira-kira Penefiers mau buku ini diterjemahkan tak, ya?



MATTEO ALACRAN SERIES

oleh Nancy Farmer

Bagi yang sudah lama jadi bucin fantasi dan fiksi ilmiah, mungkin pernah tahu buku ini. Buku pertamanya adalah The House of the Scorpion yang terbit pada 2002 dan diikuti sekuel The Lord of Opium pada 2013. Wow jauh banget!


Seri ini mengambil latar Opium, sebuah tempat yang memisahkan Aztlán (sebelumnya Meksiko) dengan Amerika Serikat. Matteo Alacrán atau Matt muda adalah kloning raja narkoba yang punya nama sama, namun biasa dipanggil “El Patrón”. Novel distopia ini memang cocok untuk dibaca oleh remaja sampai dewasa muda karena mengusung tema pencarian jati diri. Novel ini pernah memenangkan National Book Award for Young People’s Literature pada 2002 dan penghargaan bergengsi lainnya.


Author of the Month bulan ini, Penfi juga mau kenalin kalian pada penulis Nancy Farmer dan buku-bukunya yang seru banget, jadi jangan lupa dicek, ya!


Sampai jumpa lagi!


[AotM] Nancy Farmer, Penulis Fiksi Ilmiah dari Amerika

 Tabik!

Bulan ini Penfi mau kenalkan kalian kepada penulis Amerika yang populer atas karya untuk remaja dan fiksi ilmiah. Bukan hanya pernah mendapat Newbery Honor Books dan National Book Award, tapi juga deretan penghargaan bergengsi lainnya. Nama Nancy Farmer mungkin sudah tidak asing bagi penggemar novel fantasi era 2000-an. Yuk, kita cari tahu lebih banyak tentang penulis ini!


                                            

TENTANG PENULIS:

Nancy Farmer lahir di Arizona pada 1941, yang berarti kini beliau sudah berusia 80 tahun. Tahun 1963, Farmer mendapat B.A di Reed College. Beliau pernah bergabung dengan Peace Corps dan dikirim ke India untuk bertugas selama 1963 sampai 1965. Peace Corps adalah lembaga independen Amerika Serikat untuk negara-negara dunia ketiga dalam urusan pengembangan masyarakat. Hingga tahun Maret 2020, ada hampir 7.000 sukarelawan aktif bertugas di berbagai negara sebelum ditarik semua pada Maret 2021 karena pandemi Covid-19. Sekembali dari India, Farmer pergi ke Berkeley. Di situ beliau bekerja di UC Berkeley departemen entomologi dan mempelajari kimia. Tak berapa lama kemudian, dia pergi ke Afrika. Pada 1975 sampai 1978 beliau mempelajari biologi untuk pengontrolan lalat tsetse di Mozambique dan Rhodesia (yang saat ini termasuk teritori Zimbabwe).



Wah, Nancy Farmer ternyata penulis yang gemar belajar dan melancong! Beliau juga sempat menulis tentang masa kecil dan saudaranya di situs pribadi. Kalau Penfi ceritakan semua di sini bakal banyak banget. Jadi, bila penasaran Penefiers boleh berkunjung ke situs yang Penfi lampirkan di bawah ini, ya.


Karir penulisnya dimulai saat berusia 40 tahun. Ketika bekerja di Zimbabwe, Farmer sudah mengandung delapan bulan. Beliau berencana tetap bekerja sebagai saintis sambil menggendong anak di punggungnya walau dikelilingin teroris. Namun, semua tidak berjalan sesuai dugaannya. Akhirnya, beliau menjadi fokus menjaga dan mendidik anaknya, Daniel. Ketika Daniel berusia 4 tahun, Farmer membacakan buku karya Marjorie Forster. Saat itulah beliau merasa dirinya juga mampu menulis sebuah cerita ketimbang hanya duduk berpangku tangan di rumah. Maka, Farmer mulai menulis cerita pendek. 


 

Hingga saat ini, Nancy Farmer telah menulis banyak novel, buku bergambar, dan cerita-cerita pendek lainnya. Salah satu buku suksesnya adalah The House of the Scorpion yang mengambil latar tempat fiksi bernama Opium. Buku ini memenangkan beberapa penghargaan seperti National Book Award. Untuk Indonesia sendiri, Penerbit Matahati pernah menerbitkan buku ini pada tahun 2005. Penfi juga merekomendasikan buku ini di Booklicious kali ini, lho!




Penerbit Matahati pernah menerbitkan buku lain Nancy Farmer yang berjudul The Sea of Trolls pada tahun 2007. Sayangnya hanya buku pertama yang sempat diterbitkan. Pokoknya buku-buku Nancy Farmer direkomendasikan, deh.

Bulan depan pun Penfi akan rekomendasikan buku lain yang tidak kalah seru dan penulis hebat lainnya. Sekian Author of the Month bulan ini. Jangan lupa kunjungi dan Bibliostation dan Booklicious juga, ya! Sampai jumpa!



BUAH PENA:

 

Novel:

·        Lorelei: The Story of a Bad Cat (1987)

·        The Eye, the Ear, and the Arm (1989)

·        Tapiwa’s Uncle (1993)

·        Do You Know Me? — ilustrasi oleh Shelly Jackson (1993)

·        The Ear, the Eye, and the Arm (1994)

·        The Warm Place (1995)

·        A Girl Named Disaster (1996)

·        The House of the Scorpion (2002)

Diterbitkan di Indonesia oleh Matahati (2005)

·        The Sea of Trolls (2004)

Diterbitkan di Indonesia oleh Matahati (2007)

·        The Land of the Silver Apples (2007)

·        The Islands of the Blessed (2009)

·        A New Year’s Tale (2013)

·        The Lord of Opium (2013)

 

Buku Bergambar:

·        Runnery Granary — ilustrasi oleh Jos. A. Smith (1996)

·        Casey Jones’s Fireman: The Story of Sim Webb — ilustrasi oleh James Bernardin (1999)

·        Clever Ali — ilustrasi oleh Gail De Marcken (2006)


*untuk cerita-cerita pendek tidak tercantum di sini



PENGHARGAAN:

 

·        Writers of the Future Grand Prize (1987) – The Mirror

·        Newbery Honor Book (1995) – The Ear, the Eye, and the Arm

·        Golden Duck Award (1995) – The Ear, the Eye, and the Arm

·        National Book Award (1996) – A Girl Named Disaster

·        Newbery Honor Book (1997) – A Girl Named Disaster

·        National Book Award (2002) – The House of the Scorpion

·        Newbery Honor Book (2003) – The House of the Scorpion

·        Buxtehuder Bulle (2003) – The House of the Scorpion

·        Printz Honor (2003) – The House of the Scorpion

·        Emperor Norton Award (2007) – The Land of the Silver Apples

 

DAPAT DITEMUI DI:

Website         : www.nancyfarmerwebsite.com


SUMBER DATA:

1.      https://www.nancyfarmerwebsite.com/bio.html

2.      https://en.wikipedia.org/wiki/Nancy_Farmer

3.      https://www.cehd.umn.edu/book-week/previous-authors/farmer/

4.      https://www.nationalbook.org/people/nancy-farmer/