Apakah Penefiers sudah baca Bibliostation bulan lalu? Selain Little Free Library (LFL), Indonesia juga punya sebuah perpustakaan jalanan yang dapat dinikmati siapa saja. Namanya Bookhive. Kira-kira seperti apa ya Bookhive ini?
SEKILAS:
Pada Hari Buku
Sedunia, tanggal 23 April 2021, Walikota Jakarta Pusat, Dhany Sukma meresmikan
Bookhive di Jalan Lembang Nomor 16 (seberang Taman Lembang). Perpustakaan
jalanan ini digagas oleh Farid Hamka, putra dari Jusuf Hamka. Idenya juga
berasal dari negara Eropa. Di Eropa, seperti Jerman, ada rak-rak khusus di tepi
jalan yang memudahkan masyarakat berbagi bahan bacaan. Masyarakat bisa meminjam
dan menyumbang buku. Bookhive pun mengadopsi konsep demikian, berfungsi sebagai
tempat berbagi informasi dan bahan bacaan di luar perpustakaan.
Konsep Bookhive sendiri meamang seperti LFL. Namun, bila LFL bebas dibaca kapan saja dan di lingkungan komplek, maka Bookhive sedikit berbeda, yaitu punya jam operasional mulai 6 pagi sampai 6 sore. Selain itu, perpustakaan jalanan yang menggunakan nama Bookhive hanya berada di Jakarta saja. Tapi, tidak menutup kemungkinan, ada inisiator lain yang menggagas Bookhive lagi di daerah lain. Siapa tahu Penefiers salah satunya?
Kini ada tiga Bookhive di Jakarta,
yaitu Bookhive Lembang, Bookhive Suropati, dan Bookhvie Cattleya.
Kira-kira, Penefiers yang di Jakarta sudah pernah mengunjungi lokasi ini kah? Atau Penefiers di kota lain juga pernah melihat perpustakaan mini serupa? Jangan lupa berbagi di komentar ya. Sampai jumpa!
JAM OPERASIONAL:
Senin
- Minggu : Jam 06.00 – 18.00 WIB
LOKASI:
Bookhive
Lembang : Jl. Lembang No. 16, Menteng
Bookhive
Suropati : Jl. Taman Suropati No. 7,
Menteng
Bookhive Cattleya : Jl. Letjen S. Parman, Tomang
BIAYA:
Biaya : Gratis.
(Kamu dapat membaca gratis dan
menyumbang secara sukarela)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar