Rabu, 15 Juli 2020

[AotM]: Mendongeng Bersama Clara Ng

Halo, Penefiers!

Setelah vakum sekian lama, akhirnya Penfi kembali lagi dengan Author of the Month dan Booklicious baru, nih! Berhubung bulan ini ada Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli, maka kali ini Penfi mau kenalin kalian dengan salah satu penulis buku anak kebanggaan Indonesia. Beberapa dari kalian mungkin sudah mengenal atau sekadar tahu namanya. Karyanya sangat banyak dan tidak hanya bacaan untuk anak-anak, tapi juga fiksi untuk dewasa muda. Yuk, mari kita kenalan dengan penulis yang sudah hobi baca sejak kecil ini, yaitu Clara Ng!

 



Penulis kelahiran 28 Juli 1973 ini bernama asli Clara Regina Juana. Wah, hanya selisih beberapa hari dengan Hari Anak Nasional!

Sejak kecil, Clara memang sudah gemar membaca dan apa yang dibaca pun lebih berat dari bacaan anak seusianya. Setelah menamatkan sekolah di Indonesia, Clara Ng pun melanjutkan studi Komunikasi Interpersonal di Ohio State University dan bekerja di Amerika untuk beberapa waktu. Begitu kembali ke Indonesia, Clara Ng pun sempat bekerja di perusahaan pelayaran hingga akhirnya memutuskan untuk berhenti dan fokus menulis dengan menggunakan nama pena 'Clara Ng'. 

Berbicara tentang pengalaman menulis, tentu ada momen pahit dan manis. Novel pertamanya, Tujuh Musim Setahun tidak begitu laris di pasaran. Penefiers jangan khawatir, walau ada kekecewaan, tapi semangat menulisnya tetap teguh, loh! Karya berikutnya, Indiana Chronicle, mulai menaikkan nama Clara Ng di deretan nama penulis fiksi populer. Sejak saat itu, semakin banyak karyanya yang menyasar remaja dan dewasa muda.



Novelnya kerap menampilkan tokoh wanita yang mandiri dan liku kehidupan metropolitan. Tidak heran jika Clara Ng termasuk salah satu pelopor genre Metropop di Indonesia. Beberapa novelnya dikemas ulang sebagai lini Metropop Klasik salah satu penerbit. Kadang, tema novelnya cukup unik dan berani dengan eksplorasi dunia LBGT dan minoritas. Tema-tema seperti ini tentu saja membawa angin segar dan memperkaya literatur di Indonesia.

 

  

Walau banyak karyanya tertuju pada dewasa muda, Clara Ng juga rajin menulis buku anak. Buku-buku anaklah yang justru membuatnya semakin popular dan meraih penghargaan. Dia pernah mendapat tiga penghargaan Adikarya dari Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) selama tiga tahun berturut-turut (2006-2007) untuk kategori Buku Anak Terbaik. Potensinya sebagai penulis buku anak juga diakui oleh Komite Nasional Indonesia dan British Council. Dia terpilih menjadi salah seorang dari 12 penulis yang mewakili Indonesia di London Book Fair tahun 2019 silam.



Seperti dikutip dari islandofimagination.com, ketertarikan Clara Ng pada cerita anak timbul setelah membaca The Giving Tree karya Shel Silverstein. Menurutnya, cerita anak bergitu bersahaja, tapi banyak hal baik dan indah yang tersampaikan. Sebagai seorang ibu, dia juga sering membacakan buku cerita bergambar kepada anaknya. Kemudian, Clara Ng semakin termotivasi untuk menulis cerita anak versinya, terutama yang tertuju pada anak-anak di bawah sepuluh tahun. Hingga saat ini, sudah banyak sekali karyanya yang dapat kita temui di toko buku.

Dalam wawancara dengan whiteboardjournal.com, Clara Ng menjelaskan lebih lanjut tentang ketertarikannya pada menulis buku anak. Beberapa tahun terakhir, dia sedang fokus pada buku cerita bergambar karena buku semacam ini masih sedikit di Tanah Air. Karir menulis buku anak pun menjadi tantangan tersendiri bagi Clara Ng. Untuk menulis buku anak, harus tergantung pada usia anak yang menjadi target pembaca. Kita harus paham pada psikologis dan daya tumbuh anak, karena sisi intelektual untuk setiap level umur anak akan berbeda-beda.


Tema atau isu untuk anak pun menjadi pertimbangan tersendiri ketika menulis. Mayoritas cerita anak di Indonesia fokus pada nilai-nilai yang diajarkan dalam agama, sedangkan Clara Ng lebih banyak mengajarkan nilai-nilai yang bersifat universal—kemanusiaan. Buku anak yang ditulisnya juga tidak melulu tentang sukacita, namun juga ada dukacita, karena anak juga bisa mengalami emosi negatif. Di samping itu, Clara Ng lebih senang memberi kebebasan anak untuk menafsirkan pesan moral yang disampaikan melalui bukunya ketimbang menulis pesan tersebut secara gamblang. Berkat keunikan dan kerja keras dalam menghasilkan karya berkualitas untuk anak-anak, tidak heran bila Clara Ng menjadi penulis buku anak yang semakin popular di Tanah Air.

Wah, ternyata menulis buku anak tidak segampang yang dikira, ya! Apakah Penefiers juga tertarik untuk menulis buku anak?

Sekian Author of the Month kali ini. Bulan depan, Penfi akan kenalin lagi dengan penulis lain yang tidak kalah kece, loh!

Omong-omong, jangan lupa untuk intip buku rekomendasi Penfi di Booklicious bulan ini, ya


BUAH PENA: 

Antologi:

  •          Rahasia Bulan – Gramedia Pustaka Utama (2006)

  •          Un Soir du Paris – Gramedia Pustaka Utama (2010)

  •          Dari Datuk ke Sakura Emas – Gramedia Pustaka Utama (2011)

  •          Dunia di Dalam Mata – Motion (2013)

  •          Cerita Cinta Indonesia – Gramedia Pustaka Utama (2014)

 

Kumpulan Cerita Pendek:

  •          Malaikat Jatuh dan Cerita-cerita Lainnya – Gramedia Pustaka Utama (2008, 2017)

  •          Himne Bunga-Bunga di Ladang dan Cerita Lainnya – Gramedia Pustaka Utama (2017)

Buku Anak:

  • Berbagi Cerita, Berbagi Cinta (7 buku) – Gramedia Pustaka Utama (2006) ~ ilustrasi oleh Verdi — Edisi bilingual berjudul Stories from the Heart

o   Dari Negeri Seberang

o   Pergi ke Pantai

o   Lupi Si Pelupa

o   Hujan, Hujan, Hujan

o   Suara Apa Itu?

o   Benji Sakit Gigi

o   Gaya Rambut Pascal

  • Sejuta Warna Pelangi (9 buku) – Gramedia Pustaka Utama (2007)

o   Aku Bisa Terbang ~ ilustrasi oleh eMTe

o   Ambilkan Bulan, Yah! ~ ilustrasi oleh Maryna

o   Jangan Bilang Siapa-Siapa! ~ ilustrasi oleh Martin

o   Kapan Hujan Berhenti? ~ ilustrasi oleh Eddie

o   Mau Lagi, Lagi, Lagi! ~ ilustrasi oleh Martin

o   Melukis Cinta ~ ilustrasi oleh Maryna

o   Milo Sedang Bosan ~ ilustrasi oleh Eddie

o   Sore Super Sibuk ~ ilustrasi oleh eMTe

o   Pesta Kostum Tengah Malam ~ ilustrasi oleh Martin

  • Bagai Bumi Berhenti Berputar (5 buku) – Gramedia Pustaka Utama (2008) ~ ilustrasi oleh eMTe

o   Seribu Sahabat Selamanya

o   Yang Paling Istimewa

o   Jangan Lupa Aku Mencintaimu

o   Pohon Harapan

o   Kerlip Bintang di Langit

  • Dongeng Tujuh Menit (7 buku) – Gramedia Pustaka Utama (2009)

o   Kancil yang Baik ~ ilustrasi oleh Herlina Kartaatmadja

o   Air Mata Buaya ~ ilustrasi oleh Gina

o   Bugi Hiu Suka Senyum ~ ilustrasi oleh Cecillia Hidayat

o   Ketahuan ~ ilustrasi oleh Gina

o   Padi Merah Jambu ~ ilustrasi oleh Herlina Kartaatmadja

o   Upik Bermain Bola ~ ilustrasi oleh Ella Elviana

o   Wayang Sebelum Tidur ~ ilustrasi oleh Cecillia Hidayat

  • Princess, Bajak Laut, dan Alien – Plotpoint (2013) ~ kolaborasi dengan Icha Rahmanti 
  • Dru dan Kisah Lima Kerajaan – Gramedia Pustaka Utama (2016) ~ ilustrasi oleh Renata Owen
  • Dongeng Dialetika (6 buku) – Gramedia Pustaka Utama (2018)

o   Melilit Seperti Sulur ~ ilustrasi oleh Sekar Ayu

o   Hari Potong Rambut ~ ilustrasi oleh Alif Quita

o   Alfabet Perubahan ~ ilustrasi oleh Si Ona

o   Sehari Bersama Reni ~ ilustrasi oleh Septianie Putri

o   Berondong Jagung Sampai Negeri Kangguru ~ ilustrasi oleh Nita Darsono

o   Jika Ayah Bajak Laut dan Ibu Putri Duyung ~ ilustrasi oleh Dionesia Nadya D.

  • Angin dari Tebing (2 buku) – Gramedia Pustaka Utama (2020) ~ ilustrasi oleh Yustina Antonio


Novel Dewasa Muda:

  •          Tujuh Musim Setahun – Dewata (2002)

  •          Indiana Chronicle #1: Blues – Gramedia Pustaka Utama (2004) 

  •          The (Un)Reality Show – Gramedia Pustaka Utama (2004, 2012)

  •          Indiana Chronicle #2: Lipstick – Gramedia Pustaka Utama (2005)   

  •          Indiana Chronicle #3: Bridesmaid – Gramedia Pustaka Utama (2005)   

  •          Dimsum Terakhir – Gramedia Pustaka Utama (2006, 2012, 2019)

  •          Utukki: Sayap Para Dewa – Gramedia Pustaka Utama (2006, 2011)

  •          Tiga Venus – Gramedia Pustaka Utama (2007, 2020)

  •          Gerhana Kembar – Gramedia Pustaka Utama (2007, 2013, 2015)

  •          Tea for Two – Gramedia Pustaka Utama (2009)

  •          Jampi-jampi Varaiya #1: Jampi-jampi Varaiya – Gramedia Pustaka Utama (2009, 2013)

  •          Jampi-jampi Varaiya #2: Ramuan Drama Cinta – Gramedia Pustaka Utama (2011)

  •          Jampi-jampi Varaiya #3: Mantra Dies Irae – Gramedia Pustaka Utama (2012)

  •          Pintu Harmonika – Plotpoint (2013) ~ kolaborasi dengan Icha Rahmanti 

  •          Black Jack – Gramedia Pustaka Utama (2013) ~ kolaborasi dengan Felice Cahyadi


Nonfiksi:

  •          Rahasia Penulis Hebat: Membangun Setting Lokasi – Gramedia Pustaka Utama (2012)

  •          Merry Riana: Langkah Sejuta Suluh – Gramedia Pustaka Utama (2014)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar