Sabtu, 25 Juli 2020

[Booklicious] Fantasi untuk Anak Indonesia

Halo, Penefiers!


Setelah vakum sekian lama, akhirnya Penfi kembali lagi dengan Author of the Month dan Booklicious baru, nih! Berhubung bulan ini ada Hari Anak Nasional yang jatuh pada 23 Juli, maka kali ini Penfi mau rekomendasikan novel fantasi untuk anak-anak. Penefiers yang masih bingung mau kasih bacaan apa ke anak, adik, murid, atau teman, coba deh cek Booklicious kali ini. Buku-buku ini pun karya penulis Indonesia, jadi dijamin penuh kearifan lokal. Ini dia, tiga buku rekomendasi Penfi untuk anak-anak Indonesia!

NIBIRU: MASA KEHANCURAN

oleh Tasaro GK

Nibiru pertama kali diterbitkan dengan judul Nibiru dan Kesatria Atlantis oleh Penerbit Tiga Serangkai pada tahun 2010. Kemudian pada Februari 2019 lalu, Penerbit Bhuana Ilmu Populer (Bhuana Sastra) mencetak ulang Nibiru karya Tasaro GK dengan kover baru dan berjudul Nibiru: Masa Kehancuran. Dalam edisi baru ini ada sedikit penyuntingan dan tambahan ilustrasi karakter-karakter tokoh. Ketika menulis seri ini, Tasaro GK juga melakukan riset dan memasukkan unsur sejarah dalam bukunya. Pokoknya punya ciri khas fantasi Indonesia banget, lah!

Nibiru sendiri berlatar di sebuah negeri bernama Kedhalu, pada era Plugos di akhir tahun 26.954 kalender Raja-raja. Di negeri itu, anak-anak dilatih di sekolah khusus dan punya tradisi mendatangkan kekuatan super. Kemudian ada ramalan bahwa setiap 5013 tahun, Nibiru alias Sang Pembawa Kehancuran akan datang ke Kedhalu. Sekelompok anak pun berupaya mematahkan ramalan tentang kehancuran Kedhalu tersebut. Upaya mereka akan membawa petualangan seru dan tak terduga.

Wah, sepertinya seru banget, ya! Dengar-dengar Nibiru dikonsepkan menjadi pentalogi. Bahkan buku keduanya sudah siap ditulis, loh!. Semoga buku lainnya tidak menggantung terlalu lama. Sembari menunggu buku lain, ayo Penfi baca dulu buku pembuka ke negeri Kedhalu ini!


ANAK REMBULAN: GEROMBOLAN SEMUT HITAM

oleh Djokolelono

Bagi Penfi yang sudah gemar membaca sejak tahun 1970-an pasti tau penulis ini. Penulis yang kerap disapa Eyang Djoko ini telah menulis dan menerjemahkan puluhan karya berkualitas. Novel fantasinya pada saat itu termasuk angin segar bagi literatur Indonesia. Beberapa tahun terakhir beliau kembali aktif dalam menulis dan menerjemahkan buku. Salah satu karya comeback-nya adalah Anak Rembulan.

Anak Rembulan pertama kali diterbitkan oleh Penerbit Mizan (Mizan Fantasi) pada Agustus 2011 silam. Kalau melihat kovernya yang bernuansa biru dengan bocah bertatapan tajam dan subjudul “Negeri Misteri di Balik Pohon Kenari”, Penfi pasti berpikir ini semacam novel tentang dunia gaib, penuh misteri, dan menakutkan. Menurut Penfi memang tidak salah sih, tapi tidak sesuram yang dibayangkan kok. Hal yang pasti, ceritanya penuh petualangan, ada unsur time travel, ada sedikit legenda lokal, dan dibumbui humor khas Eyang Djoko. Pokoknya harus baca sendiri deh baru tau sensasinya!

Ceritanya tentang Nono yang berusia 10 tahun berlibur sendirian ke rumah Mbah-nya di Wlingi. Suatu hari, Nono diminta mengambil tahu goreng ke Njari. Dalam perjalanan, Nono beristirahat sejenak dan merendam kakinya di Kali Njari, sedangkan sepeda pinjamannya disandarkan pada sebatang pohon kenari besar. Betapa terkejutnya Nono ketika sepeda itu hilang dan seorang anak tiba-tiba muncul untuk mengajaknya bersembunyi. Lebih mengejutkan lagi, ternyata Nono sudah terbawa ke masa lalu, ke dunia di balik pohon kenari.

Nah, bagaimana cara Nono bisa lolos dari dunia itu? Penefiers harus baca sendiri untuk mencari tau. Mumpung buku ini baru dicetak ulang pada April 2020 lalu, jadi tidak sulit untuk ditemukan. Cetakan baru ini diberi subjudul lain, yaitu “Gerombolan Semut Hitam” dan kovernya juga diganti dengan yang lebih ciamik. Aduh, Penfi pun tergiur pengin koleksi kover baru ini!



DRU DAN KISAH LIMA KERAJAAN

oleh Clara Ng

Buku terakhir yang Penfi rekomendasikan adalah Dru dan Kisah Lima Kerajaan yang diterbitkan oleh Penerbit Gramedia Pustaka Utama pada April 2016 silam. Buku ini sedikit berbeda dengan dua buku sebelumnya. Buku ini lebih tipis, karena target pembacanya lebih muda. Selain itu, buku ini dijilid hardcover dan dilengkapi ilustrasi penuh warna. Alhasil, buku ini sangat cocok dikoleksi dan dibaca oleh anak yang sedang meningkatkan level bacaannya.

Buku ini bercerita tentang Dru dari desa Patala yang dihukum tidak boleh ke mana-mana oleh ibunya karena terlibat perkelahian dengan bocah lain. Dru yang cemberut di kamarnya sedang melihat ke arah laut ketika selendang kesukaannya diterbangkan angin dan jatuh ke tengah laut. Tiba-tiba cahaya dan buih di depan mata Dru berubah menjadi banyak kupu-kupu dan seekor kupu-kupu raksasa menjadi tumpangan Dru menuju dunia yang penuh keanehan. Kisah Dru dalam mencari selendangnya pun dimulai. Dari petualangan tak terduga ini, banyak nilai yang dapat dipetik oleh Dru seperti yang akan Penefiers baca nanti.

Clara Ng menjalin cerita imajinatif ini dalam dekapan budaya Indonesia yang hangat. Bahkan ilustrasi dari Renata Owen pun mengambil gagasan motif batik Indonesia yang indah. Pesona lainnya adalah pesan-pesan moral yang tersirat dan harus digali oleh anak secara mandiri. Omong-omong, Clara Ng menjadi Author of the Month di Juli ini, loh! Bagi yang pengin tau lebih banyak tentang penulis ini, jangan lupa untuk baca, ya!



Gimana, suka dengan rekomendasi Penfi kali ini? Sebenarnya masih banyak novel anak berkualitas yang patut dibaca anak-anak. Lain kali akan Penfi rangkum lagi bila ada kesempatan. Sekian Booklicious kali ini. Bulan depan, Penfi akan rekomendasikan buku yang tidak kalah keren juga!



Tidak ada komentar:

Posting Komentar