Kamis, 26 Oktober 2017

6 Anti-Hero dan Anti-Heroine Dalam Novel Fantasi

Kalian mungkin bertanya-tanya, apa sih anti-hero atau anti-heroine itu? Definisi anti-hero(ine) dalam wikipedia adalah: seorang tokoh yang tidak memiliki moralitas, idealisme, dan kadang-kadang pengecut, asalkan dia mendapatkan apa yang diinginkannya, entah itu uang, status sosial, atau balas dendam. Terbalik dengan tokoh hero biasanya kan? Anti-hero(ine) tidak melulu sama dengan penjahat. Misalnya saja di serial A Song of Ice and Fire, ada banyak tokoh anti-hero(ine) di sana, seperti Cersei Lannister, Sandor Clegane (The Hound), Lord Baelish, Bronn, dll. 

Anti-hero(ine) bisa juga disebut tokoh penjahat atau antagonis (tokoh yang melawan peran tokoh utama atau protagonis) tapi tidak bisa disebut demikian juga karena seringkali tokoh anti-hero(ine) bertempur bersama sang hero(ine) untuk melawan tokoh villain, hanya saja cara-cara mereka nggak etis dan bisa bikin banyak orang marah. Lebih gampangnya lagi, contoh hero dan anti-hero yang baru-baru ini tayang di bioskop:
wkwkwkwk
Nah, Penfi ingin memberi rekomendasi novel pada kalian di mana tokoh-tokoh anti-hero dan anti-heroine-nya menjadi protagonis (tokoh utama) dalam suatu cerita. Here we go...



1. The Broken Empire Trilogy by Mark Lawrence

Nama Mark Lawrence mencuat setelah beliau menerbitkan buku pertama The Broken Empire: Prince of Thorns. Novel ini mengambil POV1 dari tokoh utama Jorg Ancarth, yang merupakan seorang pangeran, tapi setelah ibu dan adik laki-lakinya dibunuh, Jorg harus melarikan diri dari ayah dan kerajaan, dan bertahan hidup dengan menjadi perampok untuk membalas dendam. Karena aura kebangsawanannya dan kemampuan alaminya untuk memimpin, Jorg berhasil menjadi ketua geng perampok terbesar dan ditakuti di seantero negeri di usianya yang hanya 14 tahun. Dia bersumpah akan menjadi raja di usia 15 tahun. Dengan mimpi-mimpi buruk tentang pembunuhan ibunya, Jorg tumbuh menjadi pahit dan tidak bersimpati pada penderitaan orang lain. Pertanyaannya, akankah dia berhasil menjadi raja? Akan jadi raja seperti apakah Jorg nantinya?

Sedikit petunjuk untuk buku ini, nuansanya yang gelap dan kekerasan yang ada di dalamnya tidak cocok dibaca anak-anak. Lalu setting cerita ini ada di masa depan, bukan di abad pertengahan seperti biasanya. Jorg memiliki kemampuan necromancer dan ada penyihir-penyihir lain di sini. Ada juga sisa-sisa zaman modern dengan aspal dan reruntuhan pilar beton. Membuat kita penasaran kan apa yang terjadi sesungguhnya? Well, buy the book and read then. Oh, buku pertamanya pernah diterbitkan UFUK Publishing lama berselang tapi tidak dilanjutkan.


2. The Blade Itself by Joe Abercrombie

Kisah dalam novel ini bertempat di Union, sebuah kerajaan besar yang terus-menerus diserang oleh Kerajaan Barbar di Utara dan Kerajaan Gurkish di Selatan. Masing-masing pemimpinnya, tentu saja, tidak bermoral dan tiran. Dalam novel ini ada 6 tokoh utama yang lagi-lagi, moralnya dipertanyakan. Ada Logen Ninefingers yang dari kaum barbar hendak mencari penyihir di Utara tapi terjebak dalam situasi yang membuatnya nyawanya terancam. Ada kapten Jezal dan Luthar yang merupakan bangsawan egois, curang dalam berjudi dan mengidamkan label pemenang dari perang. Ada Inkuisitor Glokta, mantan penyiksa yang kini lumpuh dan membenci siapa saja. Dan Bayaz, seorang penyihir yang gampang naik darah. Semuanya memiliki kisah yang saling memengaruhi, seperti halnya dalam serial ASOIAF

Mungkin ada baiknya kalian menjauhkan buku ini dari anak-anak. Buku ini belum diterjemahkan dan saya penasaran kenapa. Oh well, next! 


3. The Gentleman Bastard Series by Scott Lynch

Buku ini menceritakan segerombolan pencuri elit yang menamakan diri mereka Gentleman Bastard (wkwk), yang merampok orang-orang kaya untuk dirinya sendiri. Kira-kira ini gabungan antara Robin Hood dan Ocean Eleven (kalau kamu belum pernah nonton, ada Brad Pitt dan George Clooney di sana). Locke Lamora tinggal di kota yang mirip Venisia kuno tapi dengan sentuhan sihir dan sisa-sisa alien yang tak disebutkan asalnya bagaimana. Nama kotanya disebut Camorr. Locke yang yatim-piatu dibeli Chains sebagai anggota tambahan dalam grup pencurinya. Chains mengajari Locke semua kemampuan menipu, mencuri, membuka kunci, dan lainnya, sampai akhirnya Chains meninggal dan Locke mewarisi geng pencuri. Kecerdikan Locke bahkan bisa menipu ketua kelompok kriminal terkenal, Capa Barsavi. Namun kini Locke harus menghadapi orang lain, yang ingin mengontrol semua kegiatan bawah tanah. Seseorang yang disebut Grey King.

Sebagai tokoh anti-hero, Locke Lamore cukup kocak dan menghibur. Mungkin sedikit seperti Jack Sparrow di Pirates of the Carribean. Worth to read kan? Bukunya sudah terbit 3 walau Scott Lynch merencanakan ada 7 buku. Buku ke4 dijadwalkan terbit tahun ini atau tahun depan.


4. Night Angel Trilogy by Brent Weeks

Yang ini mungkin mengingatkan kalian pada Assassin Creed, yang memang iya sih karena bercerita tentang Assassin (pembunuh bayaran). Hanya satu perbedaan. Azoth menjadi Assassin untuk bertahan hidup. Menjadi yatim piatu dan hidup di jalanan dengan mencopet, Azoth memiliki kemampuan yang dilirik oleh Roth. Namun Azoth menolak. Roth yang tidak terima ditolak, berniat membunuh Azoth. Pada saat itulah dia mendatangi Durza Blint yang merupakan Assassin Night Angel. Durza adalah seorang Assassin hebat yang tidak pernah mengambil seorangpun murid, tapi dia akhirnya menerima Azoth sebagai muridnya karena usaha pantang menyerahnya. Plot bergulir sampai Roth membalas penolakan Azoth pada adik perempuannya, Doll Girl. Setelah melihat perbuatan Roth pada adiknya, Azoth pun menuntut balas dendam. 

Awalnya Azoth memang hanya ingin bertahan hidup dari Roth tapi dengan kemampuannya yang baru sebagai Night Angel, dia menjadi Assassin berikutnya dengan polemik-polemik baru. Mungkin tidak terasa sebagai tokoh anti-hero di sini, yah, hanya sedikit deh. Satu lagi, Mark Lawrence sendiri merekomendasi novel ini. Buku ini juga cuma diterbitkan 1 buku saja di sini. Sayang ya.... 


5. The Young Elites by Marie Lu

Penfi pernah bahas buku ini di segmen lain. Tokoh anti-heroine di novel-novel ternyata gak banyak jumlahnya, pemirsa! Yah Maksudnya jarang ada di genre fantasi (atau mungkin ada di pararom ya? *pijet dagu* Kasih tau Penfi kalo kalian tahu ya ;)). Dalam serial ini Adelina Amouteru menyimpan dendam dalam hatinya, membuatnya jadi orang yang keras hingga bisa memanfaatkan kemampuan yang didapatkannya dari Blood Fever untuk kepentingannya sendiri. Karena target pembaca serial ini adalah Young Adult, jadi sepertinya cukup aman dibaca (bagi yang fobia kekerasan). Di sini sudah terbit 2 buku, kita masih nunggu buku ketiganya dengan sabar. *meditasi*


6. The Elric Saga by Michael Moorcock

Karena bukunya ada banyak (17 buku), pake ini aja gambarnya
Elric Melnibone adalah seorang raja di Melnibone. Dia jago berpedang, jago sihir, tapi tubuhnya lemah dan secara fisik dia albino. Sebagai raja yang punya banyak kemampuan, Elric membenci dirinya sendiri dan tradisi Melnibone hingga ketergantungan obat-obatan, sampai-sampai tangan kanannya tidak mengerti dan sepupunya Yyrkoon (pewaris tahta) nggak sabaran hingga berencana membunuh dirinya. Kekhawatiran utama kerajaan Melnibone adalah muncul kerajaan-kerajaan baru yang dikuasai oleh manusia. Orang-orang Melnibone menempatkan manusia di golongan kedua, sehingga mereka ingin menghancurkan mereka. Tapi apakah Elric juga berpikir hal yang sama? Ngomong-ngomong apa Penfi sudah bilang soal pedangnya, Stormbringer, yang bisa menyerap roh orang hidup untuk mencapai potensi penuhnya? Oh satu lagi, apa Penfi juga bilang kalo Elric bisa memanggil (summoner) entitas tingkat tinggi seperti Arioch, sang penjaga raja-raja Melnibone, sang Lord of Chaos dan Duke of Hell sendiri? Belum? Nah ya barusan sudah hehehe. Menarik kan? 


Nah, segitu dulu. Kalau kalian tahu novel-novel lain dengan tokoh protagonis Anti-hero atau Anti-heroine, bilang-bilang Penfi ya!

2 komentar:

  1. itulah yang kadang bikin malas beli buku berseri min. Sudah bagus bagus, ternyata tidak dilanjutin, atau jika dilanjutin, berselang 10 tahun kemudian, kan..... kesel jadinya...... :D Jadi kalau sekarang mau beli buku yang berseri, liat-liat penerbitnya dulu , trus kompor komporin penerbit biar tidak putus di tengah jalan, hahahaha.. terima kasih ulasannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya memang demikian ya sayangnya, apalagi genre ini segmennya kecil. Sub-genre anti-hero/anti-heroine malah lebih kecil lagi karena terlalu 'dark'. Penfi ikut sedih :( Terima kasih juga sudah membaca ya :)

      Hapus