Selasa, 26 Juni 2018

[Booklicious] Sword and Sorcery!



Sebagian dari kita mungkin pernah mendengar "Sword and Sorcery".  Sword and sorcery termasuk subgenre dari fiksi fantasi. Kalau kata Wikipedia:

"Sword and sorcery is a subgenre of fantasy characterized by sword-wielding heroes engaged in exciting and violent adventure. An element  of romance is often present, as is an element of magic and the supernatural. Unlike works of high fantasy, the tales though dramatic, focus mainly on personal battles rather than world-endangering matters."

Deskripsi di atas memberi kita sedikit bayangan tentang salah satu subgenre fantasi. Nah, bulan ini PNFI merangkum beberapa buku terkait sword and sorcery. Buku-buku di bawah ini terlalu sayang untuk dilewatkan oleh para penggemar fantasi. Apa saja buku-buku yang direkomendasikan PNFI kali ini?




Sampul depan buku pertama The Finisher
1. The Finisher - David Baldacci

David Baldacci memang dikenal sebagai penulis genre thriller, tapi dia juga punya karya fantasi yang tak kalah seru, loh. The Finisher terdiri dari tiga buku. Hingga saat ini hanya buku pertama yang sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Fokus cerita ada pada seorang remaja bernama Vega Jane. Vega Jane tinggal di Wormwood, sebuah desa kecil yang dikelilingi hutan lebat, Quag yang penuh dengan monster ganas. Nah, Vega Jane yang bekerja sebagai Finisher di The Stacks ingin keluar dari Wormwood dan petualangan pun dimulai. 

Meskipun sekilas ide cerita terkesan sederhana, tapi konflik yang disajikan bisa membuat pembaca merasakan ketegangan yang maksimal. Salah satu hal yang membuat penasaran mungkin rupa dari para monster ganas di Quag. Berbeda dari sampul-sampul luar negeri yang menampilkan si tokoh utama (Vega Jane), sampul Indonesia membangkitkan imajinasi dengan menampilkan salah satu monster ganas. Sudahkah kamu tergoda untuk membacanya?


2. The Riftwar Saga - Raymond E. Feist

Bila Penefiers adalah pribadi yang gemar dengan seri super panjang, maka seri ini bisa jadi pilihan nih! The Riftwar Saga sendiri adalah seri pertama dari sebuah seri yang jauh lebih besar, berjudul The Riftwar Cycle. Seri epik ini berlatar di dunia fantasi bernama Midkemia dan Kelewan.

Sesuai judulnya, Riftwar berarti Perang antar Retakan (= Rift). Midkemia dan Kelewan merupakan dua dunia yang berbeda dimensi, dengan kata lain: dunia paralel. Kalau kalian bermain Dungeon and Dragons atau Warcraft, buku ini mungkin ada sedikit kemiripan karena penyihir dari kedua dunia mampu menyihir portal untuk memasuki dunia satunya. Tentu saja tujuannya adalah untuk 'menambang' barang mineral berupa logam yang sangat langka di Kelewan. Latar belakang dunia Kelewan mirip dengan Asia Pasifik, sementara Midkemia memiliki latar belakang mirip Dunia Tengah Eropa. Tokoh utama dalam novel ini bernama Pug dan dia sedang mempelajari sihir. Kemampuan sihirnya yang aneh diharapkan mampu menyeimbangkan kedua dunia dari kehancuran dan kekacauan.

The Riftwar Saga yang sudah terbit di Indonesia

The Riftwar Saga pada awalnya terdiri dari tiga buku, namun buku pertama (Magician) kemudian dipisah menjadi dua buku tersendiri (Magician: Apprentice dan Magician: Master) di Amerika Serikat. Sayangnya, hanya buku pertama (Magician: Apprentice) dan kedua (Magician: Master) yang sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Dan serial ini merupakan awal dari banyak siklus Riftwar lainnya.


3. The Wheel of Time - Robert Jordan & Brandon Sanderson

Satu lagi seri epik yang tidak boleh ketinggalan, nih! The Wheel of Time adalah karya orisinil dari Robert Jordan (nama pena dari James Oliver Rigney). Buku pertama dari seri ini terbit tahun 1990. Tapi, pada tahun 2007, di tengah pengerjaan buku kedua belas (atau yang diyakini dulu sebagai buku terakhir seri ini), Robert Jordan meninggal dunia. Tugas menuntaskan karya epik ini pun jatuh ke tangan Brandon Sanderson. Penefiers pasti sudah tau siapa penulis ini. Itu loh yang menulis seri The Reckoners dan seri Alcatraz Versus the Evil Librarians. Akhirnya, The Wheel of Time tamat di buku keempat belas pada tahun 2013 dan ditambah satu prekuel yang terbit tahun 2004, berarti total ada 15 buku yang asyik untuk dibaca!

Serial ini termasuk ke dalam top 100 buku fantasi wajib baca di jagat perfantasian dunia, Penfi sendiri sering merekomendasikan novel ini untuk khalayak Indonesia. Dengan total 15 buku, Wheel of Time memiliki dunia yang kompleks dengan banyak kerajaan, suku-suku, dan kelompok penyihir elit nan eksklusif yang disebut Aes Sedai. Meskipun memiliki kemampuan mirip sihir, buku ini tidak pernah menyebut kata sihir, tetapi menggantinya dengan 'penyalur' atau 'penarik' energi dari Sang Satu. Mereka memiliki bakat untuk menarik energi dari Sang Satu dan menyalurkannya menjadi energi untuk membentuk api, angin, dll. Tema utama dari serial ini diambil dari banyak mitologi-mitologi dunia, khususnya Cahaya (Light) melawan Kegelapan (Dark Lord). Awalnya Kegelapan bisa dibelenggu tapi setelah beribu-ribu tahun, belenggu ini memudar dan mengancam kedamaian dunia. Rand dan kawan-kawannya berkampanya ke kerajaan-kerajaan untuk bersatu melawan Kegelapan tetapi hal remeh seperti politik dan egoisme selalu menghalangi, belum lagi adanya kaum fanatik seperti Anak-anak Cahaya yang tidak memercayai ramalan. Dengan banyaknya konflik, serial ini sering dipuji sebagai Lord of The Ring-nya Amerika.

The Wheel of Time yang sudah terbit di Indonesia

Sama seperti The Riftwar Saga, The Wheel of Time tidak pernah tamat terbit di Indonesia. Hanya buku satu (The Eye of the World) dan buku kedua (The Great Hunt) yang diterbitkan. Khusus buku kedua, versi Indonesia dipisah menjadi dua buku karena terlalu tebal. Apakah pembaca Indonesia kurang gemar fantasi epik seperti dua seri di atas ya?


4. Song of the Lioness - Tamora Pierce

Bosan dengan seri panjang? Ingin seri pendek dengan tokoh heroine seperti The Finisher? Dua seri berikut boleh jadi pilihan nih!

Buku pertama, Alanna versi Indonesia
Pertama ada Song of the Lioness oleh Tamora Pierce. Judul seri ini mungkin terdengar asing. Penefiers mungkin lebih mengenal versi Indonesia dengan judul Alanna. Yup, ini juga seri yang di-PHP-in penerbit, hehehe.

Alanna dan Thom, saudara kembarnya dikirim ayah mereka untuk belajar menjadi seorang lady dan kesatria. Namun, sifat mereka bertolak belakang dengan keinginan sang ayah. Thom ini mendalami ilmu sihir, sedangkan Alanna ingin merasakan petualangan dan hal-hal lain yang hanya boleh dilakukan seorang laki-laki. Maka, mereka pun bertukar tempat. Thom menggantikan Alanna untuk belajar sihir dan Alanna menggantikan Thom untuk menjadi kesatria. Bagaimana mereka mampu menjalankan peran masing-masing tanpa ketahuan? Petualangan apa yang sedang menunggu mereka? Penefiers akan tahu setelah membacanya sendiri. 

Buku ini mengekspresikan kesetaraan gender yang masih dianggap 'tabu' di era 1980-an. Bisa jadi, seri ini adalah salah satu pelopor fiksi dengan tokoh heroine yang semakin populer belakangan ini. 


Versi luar negeri yang bahkan dibikin boxset


5. The Queen of the Tearling - Erika Johansen

Kedua ada The Queen of the Tearling karya Erika Johansen. Seri yang tergolong masih baru ini sudah tamat diterbitkan di Indonesia loh! Yeay...!

Seri ini berlatar di dunia fantasi berabad-abad di masa depan. Putri Kelsea hidup terasing di sebuah pondok di tengah hutan dan dididik dengan keras oleh orang tua angkatnya. Di usia 17, Kelsea harus mengambil alih Kerajaan Tearling. Selain itu Kelsea harus menghadapi ancaman Ratu Merah dan Kerajaan Mortmesne. Well, menjadi seorang ratu pasti membawakan banyak bahaya dan harus siap untuk diincar nyawanya. Bagaimana Kelsea mampu mengambil hati rakyat dan membebaskan Kerajaan Tearling dari ancaman Kerajaan Mortmesna?

Seri The Queen of the Tearling versi Indonesia


Inilah buku-buku rekomendasi PNFI di bulan Juni. Semoga ada yang nyangkut di hati Penefiers. Sampai jumpa bulan depan!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar