Sinopsis:
Saat ada yang mulai mengamatinya dari kejauhan, dan sahabatnya yang jahil tiba-tiba menjadi sangat protektif terhadapnya, Meghan merasa semua yang ia ketahui akan segera berubah. Namun ia tak pernah menduga bahwa dirinya adalah putri raja faery, dan ia akan menjadi pion dalam perang antar faery.
Kini Meghan harus memutuskan sampai sejauh mana ia rela berkorban demi menyelamatkan orang yang sangat ia sayangi, menghentikan makhluk jahat yang tak sanggup dihadapi para faery… dan mendapatkan cinta seorang pangeran muda yang justru hendak membunuhnya.
Book Trailer:
Bahkan sudah ada versi manga-nya:
---------------------------------------------------------------------------------------------
Julie Kagawa sudah menyelesaikan serial Iron Fey ini, dan beliau sudah menulis seri-seri lain seperti Blood of Eden untuk menguasai genre Vampire dan buku terbarunya Talon bertema Naga (yeay!). Talon kabarnya sudah di beli hak perfilmannya oleh Universal Studio. Jadi mungkin saja buku-buku Julie akan diterbitkan disini. Walau sayangnya, Penerbit Kubika hanya sempat menerbitkan Iron King saja sebelum mereka kolaps dalam tidur panjang. Padahal, katanya, sudah diterjemahkan sampai buku ketiga. Sayang sekali bukan?
Cerita Iron Fey mengambil tema Faery yang identik dengan kenakalan-kenakalan, tipu muslihat, dan ajang tawar-menawar yang mengikat dan tentu saja berbahaya. Jika kalian memikirkan Faery itu seperti Tinkerbell, yah, itu sudah dipermanis oleh Disney agar aman ditonton anak-anak. Di mitos dan legendanya sendiri, dunia Faery itu sangat berbahaya dan harus dihindari. Kegemaran mereka menculik anak-anak manusia untuk dimakan atau dijadikan budak, merupakan hal-hal tabu yang diturunkan oleh para ibu agar anak-anak mereka tetap diam di rumah. Jadi di luar sana ada begitu banyak mitos tentang dunia peri yang telah banyak digubah untuk kepentingan imajinasi Penulis. Kali ini Julie mengambil dunia mereka, yang terbagi dua antara Seelie dan Unseelie, Summer Court dan Winter Court. Dua dunia yang bertolak-belakang, yang satu dikuasai King Oberon dan Queen Titania, yang satunya lagi dikuasai oleh Queen Mab, entah King-nya kemana... Pada mitos sesungguhnya, karakter Oberon, Titania, dan Puck tidak ada di dunia seelie/unseelie. Julie menghubungkan karakter-karakter ini dengan dunia Faery sesuai dengan kepribadian mereka dalam naskah A Midsummer Night's Dream, dan memberi mereka sentuhan yang lebih manusiawi.
Konsepnya yang sangat akrab di pembaca remaja sebenarnya tidak istimewa, dan kalimat yang digunakan Julie dalam buku ini juga tidak menarik hati, sayangnya. Tapi alurnya yang cepat dan adanya karakter OK banget yang menemani sejak awal sanggup membawa pembaca (khususnya saya yang sedang mengetik ini) untuk terus mengikuti dan berharap bahwa si dia akan segera muncul lagi. Siapa sih yang dimaksud? Puck! tentu saja! The Robin Goodfellow! Tokoh Puck yang biasanya muncul dengan sifatnya yang menyebalkan, menyukai lelucon aneh dan cenderung kasar, dan egois, kini tampil begitu.... sexy, heroic, brooding, dan lembut. Puck terlibat cinta segitiga ketika orang yang disayanginya ternyata menyukai si Pangeran dari negeri Unseelie. Meghan sebagai tokoh utama wanita disini, seperti kebanyakan buku YA: berani, jujur, tulus, hingga sanggup mencairkan dinginnya sang Pangeran. (ciyeeh). Intinya, buku ini cocok untuk pembaca muda. Dan harus diakui saya ingin baca kisah selanjutnya, untuk menyaksikan sepak terjang Julie di dunia Faery.
---------------------------------------------------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar