Senin, 30 November 2020

[Bibliostation] Perpustakaan Universitas Malahayati

Halo, Penefiers! 

Tak terasa sudah November. Bagi yang doyan jalan-jalan, tentu tahun ini terasa berat ya. Penfi juga pengen jalan sih, tapi tetap was-was dengan kondisi sekarang. Nah, Penefiers jangan lupa untuk ikuti protokol kesehatan ketika bepergian!



Bibliostation kali ini, Penfi akan membawa kalian ke salah satu perpustakaan unik di Indonesia. Perpustakaan ini ada di Lampung. Penefiers yang di Lampung, mana suaranya? Bersiap-siaplah, kita akan meluncur ke Perpustakaan Universitas Malahayati!




SEKILAS:


Bagaimana rasanya berada di perpustakaan dalam ruangan yang justru seperti di luar ruangan? Kalau penasaran, maka Penefiers harus mengunjungi perpustakaan unik ini. Perpustakaan Malahayati di Lampung lebih terasa seperti berada di taman daripada di lantai tujuh gedung kampus. Wow!




Ketika memasuki perpustakaan ini, ada petugas di kedua sisi. Masuk lebih dalam lagi, maka pemandangan yang memukau mata. Ada empat baris panjang rak buku berisi berbagai macam buku keperluan mahasiswa. Rak-rak tersebut dikelilingi sungai buatan selebar sekitar satu meter. Dalam sungai ada juga ikan-ikan yang sengaja dipelihara untuk menambah suasana hidup di perpustakaan. Pada sela-sela rak disediakan bangku sehingga mahasiswa bisa memilih duduk di sana atau di tepi sungai buatan. 




Sisi kiri ada puluhan miniatur rumat adat yang menandakan masing-masing provinsi. Di dalam rumah adat itu ada meja dan bangku, sehingga para mahasiswa bisa berdiskusi dengan santai sepanjang waktu. Khusus Aceh, punya miniatur meusanah yang berfungsi sebagai tempat salat dan wudu. Apakah tempat duduk di perpustakaan ini cukup untuk menampung banyak mahasiswa? Tenang saja. Sisi kanan masih ada ruangan besar berbentuk kubus dengan dinding pembatas setinggi orang dewasa, jadi semacam ruang VIP. Di dalamnya ada sofa-sofa panjang untuk membaca dan diskusi bersama. 





Koleksi buku di perpustakaan ini tergolong banyak, yaitu sekitar 32.500 buku. Semua tersusun rapi pada kategori masing-masing seperti kedokteran, ekonomi, filsafat, teknik, hukum, dan lain-lain. Untuk memudahkan pencarian, mahasiswa bisa menggunakan komputer di sana untuk mencari lokasi buku disimpan. Selain suasana nyaman, perangkat komputer, fasilitas lain yang bisa dinikmati adalah akses internet gratis, mesin fotocopi, dan loker penyimpanan barang. Mahasiswa dari kampus lain juga sering berkunjung ke perpustakaan ini, lho! Wajar sih, perpustakaannya kan keren. Hehehe…



Konsep perpustakaan unik ini tercetus dari Rusli Bintang, pendiri universitas tersebut setelah berkunjung ke sebuah universitas di Belanda. Universitas Malahayati sendiri didirikan Rusli Bintang pada 1992 dan menjadi salah satu universitas swasta terbesar di Lampung.


Bagaimana? Apakah Penefiers ingin mengunjungi perpustakaan ini? Jangan lupa komentarnya bagi yang pernah berkunjung langsung ke sana ya. Sekian Bibliostation kali ini. Sampai jumpa!

 


KONTAK:

Alamat    : Komplek Kampus Universitas Malahayati

      Jl. Pramuka No. 27 - Sumber Rejo, Kemiling 

      Bandar Lampung, Lampung - 35151

Telp./Fax.         : (0721) 271114 / 271119

Twitter : @UnimalOfficial

Website           : www.perpustakaan.malahayati.ac.id 


JAM OPERASIONAL:  Senin-Jumat : 08.00 – 22.00 WIB

Sabtu : 08.00 – 14.00 WIB

Minggu : Tutup

Tutup sementara (jam istirahat) : 12.00 – 13.00 WIB


BIAYA:  

Kartu Anggota (mahasiswa internal)              : Rp 20.000

Kartu Anggota (mahasiswa eksternal dan umum)    : RP 30.000

 


SUMBER DATA:

  1. https://perpustakaan.malahayati.ac.id/

  2. https://kumparan.com/lampunggeh/perpustakaan-terpanjang-ini-adanya-di-lampung-lho-1550582037937636872/full

  3. https://www.wowkeren.com/berita/tampil/00235599/6.html

  4. http://pustakawanjogja.blogspot.com/2019/09/keren-dan-uniknya-perpustakaan.html


[Booklicious] Mendobrak Stereotip Lewat Tokoh Anti-Hero

 Halo, Penefiers! 

Masih bingung bulan depan mau baca apa? Tenang saja, karena selalu ada Booklicious yang meracuni Penefiers. Kali ini Penfi mau rekomendasikan buku bertokoh anti-hero / anti-heroine. Apa itu anti-hero? Anti-hero biasanya mengacu pada tokoh dengan moralitas dan idealisme berbeda dengan nilai yang berlaku dalam masyarakat, bahkan kadang pengecut. Hal apa saja dilakukan demi mendapatkan keinginannya. Hal-hal itu bisa uang, kekuasaan, cinta, dan lain-lain. Tokoh seperti ini tidak melulu sama dengan penjahat. Kadang malah anti-hero bertempur di sisi hero untuk melawan villain. Bisa jadi juga anti-hero itu adalah protagonis dalam cerita. Nah, coba cek buku-buku berikut ini, mana tau anti-hero mereka nyangkut di hati Penefiers!



THE BROKEN EMPIRE SERIES 

oleh Mark Lawrence


Ini termasuk buku fantasi lama yang pernah diterbitkan di Indonesia. Buku pertama seri ini, Prince of Thorns diterbitkan oleh penerbit Ufuk pada Juni 2012. Sayangnya, hanya buku pertama saja yang diterbitkan. Mungkin banyak yang tidak bisa menerima isi buku ini, ya. Buku ini memang isinya sadis dan kejam sih. Apalagi tokoh utamanya, anti-hero banget!



Jorg Ancarth merupakan pangeran. Ketika berumur sembilan tahun, dia menyaksikan ibu dan adik laki-lakinya dibunuh. Setelah melarikan diri dari ayah dan kerajaannya, dia kemudian bertahan hidup dengan cara merampok dan membunuh. Ketika menginjak tiga belas tahun, dia telah menjadi pimpinan kelompak jalanan yang kejam. Dia bersumpah, saat menginjak lima belas tahun, dia akan menjadi raja dan membalaskan dendam. Apakah Jorg akan berhasil menjadi raja? Bagaimana nasib kerajaan bila dipimpin Jorg yang bengis dan haus darah?



Nuansa gelap dan kekerasan dalam buku ini mungkin membuat sebagian orang mual dan takut. Walau sampul bukunya terlihat seperti berlatar abad pertengahan, sebenarnya latar buku ini terjadi di masa depan. Di dalam buku ini juga ada sihir-sihir, lho! 


THE VILLAINS SERIES

oleh V. E. Schwab 


Seri ini baru diterbitkan di Indonesia pada Maret 2019 oleh Gramedia Pustaka Utama. Penulisnya V. E. Schwab, telah Penfi bahas di Author of the Month kali ini. Jadi, jangan lupa dicek, ya!


Tokoh utama seri ini adalah Victor dan Eli. Mereka adalah anak pintar tapi arogan, ambisius, dan kesepian di saat bersamaan. Riset mereka tentang adrenalin, pengalaman nyaris mati, peristiwa supernatural menunjuk pada hipotesis bahwa manusia bisa memiliki kemampuan di atas normal. Semua berubah ketika tesis mereka berubah dari akademis menjadi eksperimental. Victor dipenjara dan mereka saling memusuhi. Sepuluh tahun kemudian, Victor bertekad menemukan Eli. Sementara Eli sedang berusaha melenyapkan para manusia berkekuatan super. Siapakah di antara mereka yang bertahan hingga akhir? 



Kabar terbaru nih, seri Villains akan punya buku ketiga. Terkait kapan akan diterbitkan di Indonesia masih belum tahu, karena di negara asalnya saja belum terbit. Hehehe... Sambil menunggu buku ketiga, coba selesaikan saja dulu buku pertama, Vicious dan buku kedua Vengeful, mumpung sudah diterjemahkan semua.



SIX OF CROWS

oleh Leigh Bardugo



Kepopuleran buku ini tidak perlu diragukan lagi. Seri ini memang duologi, tapi termasuk bagian seri yang lebih besar, yaitu Grishaversesebutan untuk seri yang berlatar di dunia Grisha buatan Leigh Bardugo. Saking populernya seri ini, Indonesia telah ada fandom bernama Grishaverse ID


Six of Crows duologi berlatar di Ketterdam, kota pelabuhan sekaligus pusat perdagangan antarnegara yang ramai. Sebuah tawaran disodorkan pada Kaz Brekker, seorang penjahat yang dijuluki Tangan Kotor. Misi ini bisa berarti menyelamatkan dunia, tapi Kaz tidak peduli itu, dia hanya peduli pada uang yang akan didapatkan. Namun, untuk menjalankan misi itu, dia perlu merekrut orang yang bisa membantunya dan dia tahu siapa saja orangnya: Matthias, tawanan yang haus akan pembalasan dendam; Jesper, penembak jitu yang kecanduan taruhan; Wylan, juragan kecil yang minggat dari rumah; Inej, mata-mata yang lihai; dan Nina, penyihir yang bersedia menjual keahliannya untuk bertahan hidup. Bisakah Kaz merekrut kelima orang itu? Apakah Kaz bisa berhasil menyelesaikan misinya sebelum mereka berenam saling bunuh?


Six of Crows diterbitkan pertama kali di Indonesia oleh Kepustakaan Populer Gramedia pada Mei 2019. Buku keduanya, Crooked Kingdom diterbitkan tidak lama kemudian di tahun yang sama. 

_________________________________________________________________________


Sekian rekomendasi Penfi kali ini. Kalau Penefiers punya rekomendasi buku bertokoh anti-hero yang lain, jangan sungkan untuk berbagi di komentar, ya!


Jangan lupa kunjungi Author of the Month dan Bibliostation juga! Sampai jumpa!

[AoTM] V.E. Schwab, Penulis yang Kesulitan Menulis Buku

 Halo, Penefiers! 

Pada Author of the Month kali ini, Penfi mau memperkenalkan penulis yang bukunya cukup populer di Indonesia. Bagi pembaca novel fantasi, pasti pernah dengar nama dia. Penulis satu ini telah menulis banyak buku untuk remaja dengan ide yang menarik. Yuk, kita kupas sedikit profil penulis bernama V. E. Schwab ini!



TENTANG PENULIS:


Victoria (V.E.) Schwab adalah penulis Amerika kelahiran 7 Juli 1987. Dia sangat menyukai fairy tales, folklor, dan cerita-cerita yang membuatnya berpikir apakah dunia seperti yang terlihat. 



Pada Mei 2018, V. E. Schwab memberi ceramah Tolkien Lecture di Pembroke College, Oxford University. The J. R. R. Tolkien Lecture on Fantasy Literature adalah ceramah publik gratis yang dilaksanakan secara tahunan di Pembroke College, Oxford University sejak tahun 2012. Pada tahun 2020, seharusnya Author of the Month bulan lalu, R. F. Kuang memberikan ceramah langsung, tapi karena pandemi, maka ceramah dilaksanakan secara daring. Ceramah daring ini pun dihadiri oleh para penceramah sebelumnya, termasuk V. E. Schwab. 



Sebenarnya tidak banyak informasi dari V. E. Schwab yang digali, Penefiers karena penulis ini jarang publikasikan hal-hal terkait latarnya di media sosial. Misterius dan bikin penasaran juga ya, seperti buku-bukunya. Buku pertamanya yang dipublikasi, The Near Witch telah dicetak ulang pada tahun 2019. Sayangnya belum ada penerbit Indonesia yang mengambil hak terjemahan buku ini. Tapi, kita harus cukup berpuas hati karena seri Shades of Magic dan Villains sudah tersedia dalam bahasa Indonesia. Oh ya, Villains dibahas lebih lanjut di Booklicious November, jadi jangan ketinggalan ya! 



Buku-bukunya sering masuk jajaran buku laris di berbagai tempat. Buku-buku itu pun terdiri dari banyak genre. Dalam memasarkan bukunya, dia memakai nama Victoria Schwab untuk genre remaja sampai dewasa muda dan V. E. Schwab untuk genre dewasa. Dalam salah satu wawancara, Schwab mengaku bahwa menulis jadi lebih sulit setelah semakin sukses. Wah, kenapa bisa begitu ya? Menurutnya, semakin sukses, maka semakin banyak yang dia pelajari dan semakin banyak mata (pembaca) yang menunggu karyanya yang lebih bagus. Otomatis menulis buku jadi lebih lebih menantang dong karena orang-orang punya ekspektasi yang lebih tinggi untuk buku berikutnya. Ternyata penulis sukses pun punya kegalauan tersendiri ya, Penefiers.



Sekian Author of the Month kali ini. Jangan lupa untuk kunjungi Booklicious dan Bibliostation juga! Sampai jumpa di bulan depan!

 


BUAH PENA:


Seri The Near Witch:

  • The Near Witch (2011)

  • The Ash-Born Boy (2012) – cerita pendek


Seri Villains:

  • Warm Up (2013) – cerita pendek

  • Vicious (2013)

  • Vengeful (2018)


Seri The Archived:

  • The Archived (2013)

  • The Unbound (2014)

  • Leave the Window Open (2015) – cerita pendek


Seri Everyday Angel: 

  • New Beginnings (2014)

  • Second Changes (2014)

  • Last Wishes (2014)


Seri Shades of Magic: 

  • A Darker Shade of Magic (2015)

  • A Gathering of Shadows (2016)

  • A Conjuring of Light (2016)


Seri Shades of Magic – Graphic Novel: 

  • Shades of Magic Vol. 1: The Steel Prince (2019)

  • Shades of Magic Vol. 2: Night of Knives (2019)

  • Shades of Magic Vol. 3: The Rebel Army (2020)


Seri Monsters of Verity:

  • This Savage Song (2016)

  • Our Dark Duet (2017)


Seri Cassidy Blake:

  • City of Ghosts (2018)

  • Tunnel of Bones (2019)

  • Bridge of Souls (2021)


Non-seri:

  • The Invisible Life of Addie LaRue (2020)


Kolaborasi:

  • Spriit Animals: Fall of the Beast – Broken Ground (2015)

  • Because You Love to Hate Me: 13 Tales of Villainy (2017) – sebagai salah satu penulis

  • (Don’t) Call Me Crazy (2018) – sebagai salah satu penulis

 

DAPAT DITEMUI DI:

Twitter : @veschwab

Instagram : @veschwab

Website : www.veschwab.com

 


SUMBER DATA:

  1. https://www.veschwab.com/

  2. https://en.wikipedia.org/wiki/V._E._Schwab

  3. https://bookriot.com/v-e-schwab-interview/

  4. https://www.youtube.com/watch?v=hWe1XNpjf8Y