Minggu, 26 Juli 2020

[Bibliostation] Perpusnas, Perpustakaan Kebanggaan Indonesia

Halo, Penefiers!

Penfi yakin kalian pasti kangen jalan-jalan karena di rumah terus kan? Tapi kondisi sekarang memang belum memungkinkan untuk ke tempat jauh-jauh. Nah, tenang saja, mulai bulan ini Penfi akan ajak kalian jalan-jalan secara virtual. Kita akan mengunjungi lokasi-lokasi yang pastinya sangat menarik bagi para kutu buku. Mari Penfi perkenalkan rubrik baru PNFI bernama Bibliostation!

Penfi sendiri sadar bahwa banyak di antara Penefiers yang doyan hangout atau backpacker. Kutu buku juga tidak selalu mengurung diri di rumah, bukan? Untuk stasiun pertama, kita akan berhenti di Jakarta, tepatnya di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI). Terpilihnya Perpusnas RI karena bulan ini kita juga memperingati Hari Pustakawan Nasional di 7 Juli dan kita bisa mengajak anak-anak mengembangkan minat baca dengan berkunjung ke sana pada Hari Anak Nasional di 23 Juli, loh! Ayo, langsung kita cari tau tentang Perpusnas RI!


SEKILAS:

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia berdiri pada tanggal 17 Mei 1980 berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 1989. Hayo, sudah berapa tahun, nih, perpustakaan kebanggaan Indonesia ini berdiri? Lokasinya gedung perpustakaannya mudah diakses, yaitu berada di Jalan Medan Merdeka, sedangkan untuk perkantoran sebagian besar ada di Jalan Salemba Raya. Nah, Penfi akan kupas sedikit sejarah Perpusnas. Untuk sejarah lebih lengkap, dapat kunjungi website Perpusnas.

Pada 24 April 1778, berdiri sebuah lembaga pelopor Perpusnas bernama Bataviaasch Genootschap, namun lembaga ini akhirnya bubar pada tahun 1950. Perpusnas berdiri pada tahun 1980 dan merupakan integrasi empat perpustakaan besar. Keempat perpustakaan tersebut adalah Perpustakaan Museum Nasional, Perpustakaan Sejarah, Politik, dan Sosial (SPS), Perpustakaan Wilayah DKI Jakarta, dan Pusat Pembinaan Perpustakaan. Sampai tahun 1987, Perpusnas berlokasi di tiga tempat terpisah, yaitu Jl. Merdeka Barat No. 12, Jl. Merdeka Selatan No. 11, dan Jl. Imam Bonjol No. 1. Kemudian Perpusnas baru memperoleh sumbangan lahan seluas sekitar 16.000 m2 di Jl. Salemba Raya No. 28A beserta gedung berlantai sembilan dan gedung baru yang saat itu sedang direnovasi. 

Gedung baru yang direnovasi itulah yang kemudian menjadi gedung kantor dan sekretariat. Gedung berlantai sembilan berfungsi sebagai gedung perpustakaan umum. Ketiga lokasi perpustakaan yang semula terpencar akhirnya dapat digabungkan ke satu gedung. Sebelum Perpusnas berusia ke-9, tepatnya pada 6 Maret 1989, Perpusnas telah menjadi Lembaga Pemerintah Non-Departemen yang langsung bertanggung jawab kepada Presiden. Dengan demikian, lembaga ini tidak lagi dipegang oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.




Logo baru Perpusnas mulai dipakai sejak 29 Desember 2014 sampai saat ini.  Apakah Penefiers mau tau arti logonya? Nih, Penfi rincian di bawah:

- Bintang, melambangkan ketinggian ilmu dan kemuliaan, pelita / penerang di tengah malam, dan petunjuk arah.

o   Segilima, melambangkan dasar negara Pancasila.

- Buku Terbuka, melambangkan ilmu pengetahuan yang senantiasa berkembang.

o   Terbuka ke arah kanan, melambangkan ilmu pengetahuan membawa manfaat bagi kesejahteraan umat manusia.

- Warna Hijau, melambangkan pertumbuhan dan regenerasi, dan buku sebagai sumber pengetahuan.

- Warna Biru, melambangkan ketenangan berpikir dan kedalaman ilmu pengetahuan yang dimiliki merupakan landasan pengabdian kepada masyarakat, nusa, dan bangsa.

- Gradasi Warna Hijau dan Biru, melambangkan konsep “Habis Gelap Terbitlah Terang” yang berarti membaca buku akan membuka cakrawala berpikir dan ilmu pengetahuan bagi umat manusia.

Pada 14 September 2017, Presiden Joko Widodo meresmikan Gedung Fasilitas Layanan Perputakaan yang baru. Gedung ini ada 27 lantai yang terdiri dari 24 lantai untuk perpustakaan dan 3 lantai untuk parkir bawah tanah (basement). Jadi, jangan heran kalau Perpusnas RI disebut sebagai perputakaan paling tinggi di dunia. Tinggi gedung sendiri adalah 126,3 m dengan luas bangunan 50.917 m2. Gedung ini berdiri di atas lahan seluas 11.975 m2.

Gedung ini berkonsep green building dengan konsumsi energi 150kwh/mm2 per tahun. Pembangunannya sendiri butuh waktu selama 2,5 tahun. Nah, tahukah Penefiers berapa biaya pembangunannya? Jawabannya, sekitar Rp465,2 miliar. Wow!

Fasilitas apa saja yang ada di dalam sana? Sangat banyak, mulai dari ruang layanan keanggotaan, kantin, musala, layanan buku langka, layanan anak, lansia, dan disabillitas, hingga layanan multimedia. So, harus bangga, dong, punya perpustakaan yang begitu bagus dan lengkap. Semoga fasilitas-fasilitas ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan dan terutama meningkatkan minat baca generasi muda. Aduh, Penfi jadi ngiler, nih, hanya pikir isi perpustakaan saja.

Penfi rincikan tiap lantainya saja deh biar ngiler bareng:

  • Lantai 1         : Lobi Utama
  • Lantai 2         : Ruang Layanan Keanggotaan, Penelusuran Informasi, dan Auditorium
  • Lantai 3         : Zona Promosi Budaya Baca
  • Lantai 4         : Ruang Pameran dan Kantin
  • Lantai 5         : Perkantoran atau Ruang Pustakawan
  • Lantai 6         : Pusat Data dan Musala
  • Lantai 7         : Layanan Anak, Lansia, dan Disabilitas
  • Lantai 8         : Layanan Audiovisual
  • Lantai 9         : Layanan Naskah Nusantara
  • Lantai 10-11   : Penyimpanan Koleksi Monograf Tertutup
  • Lantai 12-13   : Ruang Baca Koleksi Monograf Tertutup
  • Lantai 14       : Layanan Koleksi Buku Langka
  • Lantai 15       : Layanan Referensi, Koleksi Online, dan Ilmu Perpustakaan
  • Lantai 16       : Layanan Koleksi Foto, Peta, dan Lukisan
  • Lantai 17-18   : Kantor Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia
  • Lantai 19       : Layanan Multimedia
  • Lantai 20       : Layanan Koleksi Berkala Mutakhir dan Mancanegara
  • Lantai 21-22   : Layanan Koleksi Monograf Terbuka
  • Lantai 23       : Layanan Koleksi Majalah Terjilid
  • Lantai 24       : Layanan Koleksi Budaya Nusantara, Executive Lounge, dan Ruang Penerimaan Tamu Mancanegara 

Nah, apakah Penefiers semakin tertarik untuk kunjungi Perpusnas? Bagi kalian yang pernah pergi, boleh dong bagi pengalamannya di komentar. Bagi kalian yang belum, semoga bisa segera mengunjungi sini ya! Sampai jumpa di Bibliostation bulan depan! Jangan lupa sambil jaga kesehatan!


KONTAK:

         Alamat Gedung Layanan Perpustakaan       : Jl. Medan Merdeka Selatan No. 11, Jakarta 10110

Alamat Sekretariat                                   : Jl. Salemba Raya No. 28A, Jakarta 10110

          E-mail                                                    : info@perpusnas.go.id

          Website                                                  : www.perpusnas.go.id 

JAM OPERASIONAL: 

Senin-Kamis   : 08.00 – 21.00 WIB

          Jumat           : 09.00 – 21.00 WIB

Sabtu-Minggu : 09.00 – 16.00 WIB

Hari Besar      : Tutup

BIAYA:

Gratis




Informasi yang ada dalam artikel ini berasal dari:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar