Halo, Penefiers!
Sudahkah kamu baca Author of the Month dan Booklicious bulan ini? Kalau belum, jangan lupa kunjungi, ya! Bagi yang sudah, apakah sadar kalau Penfi sengaja memilih tema hewan di bulan ini? Demikian juga untuk Bibliostation, Penfi akan ajak kalian berkunjung ke tempat yang berkaitan dengan hewan. Ayo, tebak di mana itu! Kebun binatang? Tidak ah, terlalu mainstream. Penfi akan ajak kalian ke tempat yang sangat cocok untuk kutu buku dengan ribuan koleksi hewan dari berbagai belahan Bumi. Inilah Rahmat International Wildlife Museum and Gallery!
SEKILAS:
Rahmat International Wildlife Museum and Gallery pertama kali diresmikan pada tanggal 14 Mei 1999 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, Prof. Dr. Juwono Sudarsono. Pendiri museum ini adalah Dr. H. Rahmat Shah. Beliau adalah seorang pengusaha, diplomat, sekaligus pemburu profesional yang mendapat banyak penghargaan. Bahkan beliau pernah diberi gelar Lord of Rudge dari Inggris. Beberapa orang mungkin lebih mengenal anak perempuannya, yaitu Raline Shah, seorang aktris dan kontestan Puteri Indonesia 2008.
Rahmat International Wildlife Museum and Gallery disebut sebagai museum satwa liar pertama di Asia Tenggara dan terlengkap di dunia. Koleksinya saat ini sudah mencapai 2.000 spesies dan lebih dari 5.600 spesimen. Di tempat ini pengunjung dapat melihat berbagai koleksi hewan dari yang kecil hingga besar, dari yang berjalan di daratan sampai yang terbang di langit. Semua ditata secara khusus sesuai habitat dan jenisnya.Bagi pecinta hewan, museum ini akan terkesan menakutkan dan kejam karena pendirinya hobi berburu binatang dan binatang yang diburu kemudian dipajang atau dikoleksi. Namun, perburuan maupun pembelian yang dilakukan adalah legal atau memiliki izin dan koleksi tersebut juga ada yang berasal dari binatang mati di kebun binatang, pemberian teman, dan sumbangan berbagai kalangan. Perlu dipahami juga, bahwa sebagai pecinta alam, pendiri museum telah bertualang ke berbagai belahan Bumi untuk mempelajari konsep konservasi dengan pemanfaatan guna mencegah kepunahan dan menambah populasi satwa liar dan habitatnya sehingga tetap lestari sepanjang masa. Negara-negara yang telah menerapkan konsep ini antara lain, seperti Amerika, Kanada, Perancis, Spanyol, Jerman, Italia, Turki, Pakistan, China, Australia, dan negara-negara di Afrika. Kehadiran museum “Rahmat” mengajak kita untuk mengenal keanekaragaman hewan di dunia, sebagai sarana dan prasarana pendidikan, dan meningkatkan kepedulian masyarakat dalam melestarikan lingkungan hidup.
Berkat antusias masyarakat, gedung museum ini pun diperluas hingga 2.970 m2 pada 2007. Peresmian kedua pun dilakukan pada 13 November 2007 oleh Presiden saat itu, Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono, M.A. Dengan bertambahnya koleksi dan fasilitas, sekali lagi gedung museum direnovasi dan diresmikan pada 28 November 2013 oleh Menteri Kehutanan saat itu, H. Zulkifli Hasan, S.E., M.M. Terakhir, di dalam museum telah ditambahkan International Legendary Hall, sebuah ruangan berisi ratusan koleksi barang-barang dari para legendaris dan maestro dunia yang ditandatangani. Semua ini adalah koleksi pribadi pendiri museum. Ruangan mewah ini diresmikan Wakil Presiden saat itu, H. M. Jusuf Kalla pada 30 Juli 2016.
Oh
ya, ruangan ini bisa dipakai juga untuk berbagai pertemuan, rapat, maupun pesta
dan mampu menampung sekitar 500 orang. Bahkan ruangan ini bikin museum meraih
rekor MURI (Museum Rekor-Dunia Indonesia) sebagai galeri yang mempunyai koleksi
barang pemimpin, selebritis, dan olahragawan dunia terbanyak.
Hal lain yang paling Penfi suka dari museum ini adalah selain dapat mengagumi koleksi hewan-hewan luar biasa banyak, pengunjung dapat menambah wawasan di perpustakaan. Walau tidak besar, perpustakaan ini sudah cukup bagi kita untuk menghabiskan waktu seharian, loh! Buku-bukunya terutama mengenai alam, hewan, konservasi, dan semacamnya. Di perpustakaan ini ada area sentuh, tempat pengunjung dapat leluasa memegang secara langsung beberapa koleksi hewan museum.
Terakhir, sebelum pulang, jangan lupa untuk membeli oleh-oleh di toko cendera mata. Mulai dari aksesoris, tas, alat tulis, sampai gantungan kunci semuanya ada. Di toko itu ada juga area kanak-kanak, tempat yang khusus untuk anak-anak bila sudah jenuh dengan koleksi museum. Orang tua tidak perlu pusing lagi untuk buru-buru menyelesaikan kunjugan.
Setelah baca tentang museum ini, tentu harus makin bangga dong! Indonesia ternyata punya museum bertaraf internasional. Rasanya Penfi sanggup menghabiskan waktu seharian di sana karena koleksi dan fasilitasnya.
Kira-kira
Penefiers mau ke mana lagi bulan depan? Jangan lupa tinggalkan rekomendasi
kalian di komentar biar teman-teman yang lain juga tau tempat asyik bagi kutu
buku. Sampai jumpa di Bibliostation
bulan depan!
KONTAK:
Alamat : Jl. S. Parman No. 309, Petisah Hulu,
Medan Baru,
Sumatera Utara 20152
Facebook : “RAHMAT” International Wildlife Museum & Gallery
Instagram : rahmatgallery_id
Whatsapp : +62 811 6126 129
Telp. : +62 61 456 9964
E-mail :
rahmatgallery@gmail.com
Website : www.rahmatgallery.com
JAM OPERASIONAL:
Senin-Minggu : 09.00 – 17.00 WIB
BIAYA:
Umum :
IDR 75.000
Pelajar : IDR 25.000 (minimal 25 siswa/siswi)
Turis :
IDR 150.000
SUMBER DATA:
1. https://www.rahmatgallery.com?/
2. https://id.wikipedia.org/wiki/Rahmat_International_Wildlife_Museum_and_Gallery
Tidak ada komentar:
Posting Komentar